Computer File
Evaluasi kelelahan pengemudi Travel XTrans berdasarkan pengukuran tingkat kantuk dan denyut jantung
Di Indonesia, terdapat banyak sekali kasus kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kelalaian pengemudinya. Travel XTrans merupakan salah satu penyedia jasa transportasi antar kota Jakarta dan Bandung. Pengamatan dilakukan pada pengemudi Travel XTrans jurusan De Batara Hotel Cihampelas-. JI. Blora yang memiliki waktu kerja setiap harinya yaitu bisa 2 sampai 3 ritase (pulang-pergi) dalam satu hari. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa pengemudi dapat mengalami kelelahan yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kelelahan pengemudi kemudian mengevaluasinya. Penelitian dUakukan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk melihat kualitas tidur pengemudi selama satu bulan terakhir, skala Karolinska Sleepiness Scale (KSS) untuk mengukur kantuk secara subjektif dari pengemudi, pengukuran kecepatan reaksi pengemudi dengan Mackworth Clock Vigilance Test (MVT), serta pengukuran denyut jantung pengemudi untuk mengetahui kelelahan fisik pengemudi. Hasil yang didapatkan adalah seluruh pengemudi memiliki kualitas tidur yang buruk selama satu bulan terakhir. Hasil KSS menunjukkan bahwa pengemudi yang berusia lebih dari 40 tahun mengalami presentase kenaikan skala KSS lebih tinggi daripada pengemudi yang berusia lebih kecil dari 40 tahun. Hasil MVT menunjukkan pengemudi akan mengalami tingkat kantuk 'sedang' pada rentang respon 0,569-0,650 detik. Hasil pengukuran denyut jantung menunjukkan bahwa seluruh pengemudi tidak ada yang memiliki kelelahan dari segi fisik, namun pengemudi berusia lebih dari 40 tahun akan lebih cepat lelah fisik dibandingkan pengemudi berusia lebih kecil dari 40 tahun. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut diberikan usulan berupa jadwal kerja yang mengkombinasikan pengemudi berusia lebih kecil 40 tahun dan lebih besar 40 tahun sebagai rekan, usulan untuk mengatasi kantuk pada saat mengemudi seperti membuat kursi yang akan berbunyi pada saat terdeteksi kantuk, penempelan teks peringatan di mobil, dan penyediaan cemilan serta permen karet untuk pengemudi, kemudian juga diberikan usutan mengenai kegiatan apa saja yang harus dilakukan pada waktu istirahat. Dengan usulan tersebut diharapkan pengemudi dapat mengurangi kelelahan yang dirasakannya sehingga tidak terjadi kecelakaan lalu lintas.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31116 | DIG - FTI | Skripsi | TI SUR e/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain