Computer File
Pengembangan model perkiraan hujan rencana dengan data terbatas : Studi kasus di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah
Penelitian ini dilakukan berdasarkan kebutuhan estimasi hujan rencana untuk
periode ulang tinggi, tetapi seri data yang ada pendek. Analisis frekuensi secara
individu yang biasa dilakukan hanya berlaku untuk periode ulang sama dengan
panjang data dengan toleransi dua kali panjang data. Permasalahan lain adalah
keberadaan outlier yang sangat sensitif tehadap jenis distribusi dan estimasi untuk
periode ulang tinggi. Oleh karena itu sasaran akhir dalam penelitian ini diarahkan
untuk memecahkan masalah tersebut, yaitu pengembangan model perkiraan hujan
rencana dengan keterbatasan data seperti tahun pencatatan data yang pendek, dan
adanya outlier.
Studi dilakukan di wilayah Pekalongan menggunakan data hujan harian
maksimum tahunan dari 96 buah stasiun hujan yang sudah lolos uji dengan
panjang data minimum 30 tahun dan maksimum 106 tahun. Metode yang
digunakan adalah analisis frekuensi regional L-moment dengan distribusi
frekuensi tiga parameter yang mempunyai kendala pembentukan kelompok yang
homogen tidaklah mudah. Metode indeks banjir diadopsi digunakan menjadi
Indeks Hujan Ekstrim.
Dalam analisis pengelompokan digunakan berbagai pendekatan dan uji
homogenitas kelompok menggunakan uji L-moment dengan pembangkitan data
sampai 1000 tahun dan dibuat replikasi kelompok sebanyak 50 buah untuk setiap
kelompok. Uji kedekatan distribusi dilakukan secara visual dengan diagram L-moment
dan Z-distribusi.
Untuk mendapatkan hujan rencana, Lengkung Pertumbuhan Hujan Rencana dari
kelompok harus dikalikan dengan Indeks Hujan Ekstrim di lokasi tersebut. Dari
sinilah model terbentuk berupa persamaan estimasi hujan rencana. Tolok ukur dari
kehandalan model menggunakan Kesalahan Absolut Rata-rata (KAR) terkecil
antara hujan rencana menggunakan analisa frekuensi individu dan model regional
yang dikembangkan.
Uji kehandalan model dilakukan dengan cara pemecahan sampel, yaitu
melepaskan seri data lebih dari 90 tahun dari kelompok. Untuk mengetahui
sensitifitas panjang data, data dipecah menjadi 10,15; 20; 25 dan 30 tahun. Model
diaplikasikan untuk data dua dan tiga harian maksimum tahunan dan juga
diaplikasikan di wilayah lain yaitu Banyumas. Uncertainty dari model dianalisis
dengan menggunakan Interval Kepercayaan. Model juga dilihat sensitifitasnya
terhadap outlier dalam seri data.
Hasil studi menunjukkan bahwa dalam pembentukan kelompok yang homogen
digunakan variabel Elevasi dan Koordinat dengan metode Ward Linkage. Jenis
distribusi frekuensi yang digunakan adalah GEV, model sangat sensitif terhadap
L-skewness negatif, oleh karena itu stasiun yang mengandung L-skewness negatif
harus dikeluarkan dalam pembentukan model. Hasilnya dapat digunakan pada
stasiun tersebut
Model yang dihasilkan dengan Faktor Penyesuaian dapat digunakan untuk periode
ulang rendah maupun tinggi. Model ini layak digunakan untuk hujan rencana 1, 2
dan 3 harian dengan panjang data minimum yang disarankan 30 tahun. Jika
menggunakan data lebih pendek dari 30 tahun akan mempunyai nilai KAR lebih
besar. Dari analisis menggunakan data 30 tahun terakhir (1971-2000) dan
membandingkannya dengan periode sebelumnya, gejala perubahan iklim ternyata
tidak berpengaruh pada model. Keunggulan model ini juga dapat mengeliminir
keberadaan outlier yang merupakan masalah jika menggunakan metode yang
biasa digunakan.
Rekomendasi untuk studi selanjutnya adalah analisis sensitifitas dari L-skewness
individu terhadap parameter kelompok, hubungan antara lamda2R dan lamda1R
yang tidak
diperoleh pada analisis kelompok dengan parameter tR, t3
R dan t4
R; dan
regionalisasi koefisien a dan b dari model untuk seluruh P.Jawa yang
kemungkinan ada pergeseran kelompok setelah dilakukan regionalisasi seluruh
Pulau.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
dis80 | D/DIG - PDITS | Disertasi | 627.8 MUL p/08 | Perpustakaan (PDF) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain