Computer File
Analisis perilaku pembelian konsumen akhir terhadap kopi di Bandung
Walaupun pada awal ditemukannya, kopi telah disambut dengan baik oleh
masyarakat, tetapi perjalanan kopi untuk menjadi salah satu minuman dunia yang disenangi
juga mengalami perjalanan yang tidak mulus. Berbagai larangan untuk meminum kopi
diberlakukan, seperti yang pernah terjadi di Italia dimana para pendeta melarang umatnya
minum kopi, dan masih banyak lagi. Turkish coffee atau "mud coffee" atau biasa kita kenal
dengan "kopi tubruk" adalah kopi yang mempunyai ampas di dasar gelasnya jika kita seduh
dengan air mendidih. Berbeda dengan kopi tubruk, kopi instan larut jika diseduh dengan air
dan tidak meninggalkan ampas. Bebagai macam variasi yang telah dilakukan dalam meramu
minuman kopi menunjukkan bahwa kopi adalah komoditas yang banyak diminati oleh
masyarakat. Bahkan selain dijadikan minuman, kopi dapat dikreasikan dan dibuat menjadi
roti, permen, es krim, dan berbagai macam produk lainnya. Melihat perkembangan kopi
sebagai minuman yang telah mengalami banyak sekali transformasi hingga seperti sekarang
ini membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai minuman kopi karena
pada saat ini kopi telah menjadi salah satu industri komoditas besar di dunia. Berdasarkan
hasil penelitian awal yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan perilaku
pembelian kopi. Mulai dari pemilihan merek kopi, alasan pemilihan merek sampai
kebiasaan minum kopi. Perbedaan perilaku tersebut tentu saja akan mempengaruhi
seseorang mulai dari pencarian informasi sampai dengan keputusan pembelian. Hal inilah
yang membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut perilaku orang dalam meminum
dan membeli kopi.
Manusia dalam kehidupannya di dunia dipenuhi oleh stimulus-stimulus.
Pemberian makna terhadap stimulus inilah yang disebut persepsi. Persepsi mengenai situasi
mempengaruhi bagaimana seseorang bertindak, meskipun berada dalam kondisi motivasi
yang sama dan tujuan yang sama. Persepsi seseorang dapat menimbulkan suatu sikap dan
pada akhirnya sikap tersebut akan membentuk suatu perilaku. Setiap konsumen mempunyai
perilaku yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan maupun keinginannya. Perilaku
tersebut berbeda-beda karena adanya pengaruh kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, dan
faktor psikologis. Perilaku konsumen akan menuntun konsumen pada keputusan pembelian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
dimana penulis mengamati, mengumpulkan data, mengolah data, kemudian menganalisa,
menulis dan memaparkan apa yang telah diperoleh dari objek yang diteliti. Metode ini
dipilih karena penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu
yang sedang berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu
gejala tertentu. Penulis menggunakan pendekatan survey dalam mengumpulkan data dari
responden dengan menggunakan kuesioner, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran
mengenai situasi tertentu.
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 600 responden, dapat
disimpulkan bahwa perilaku pembelian konsumen memiliki perbedaan antara yang satu
dengan yang lain. Perbedaan perilaku tersebut mendapat pengaruh, terutama dari lingkungan
sekitar responden. Seperti pengaruh kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor
psikologis.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1528 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ CAN a/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain