Computer File
Evaluasi saluran drainase di Jalan DR.Setiabudi-antara Jalan Sukajadi dan Jalan Gegerkalong Hilir-Bandung
Pada saat ini banyak jalan raya di Kota Bandung yang tidak lagi dapat memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Salah satu penyebabnya adalah genangan air pada badan jalan ketika turun hujan. Pada lokasi-Iokasi tertentu dengan keadaan topografi yang relatif curam seringkali kerikil-kerikil ikut terbawa luapan air dari saluran drainase ke badan jalan. Fenomena ini juga terjadi di jalan Dr. Setiabudi, Bandung. Berdasarkan pengamatan di lokasi, penyebab genangan pada badan jalan disebabkan oleh dua hal. Penyebab yang pertama yaitu saluran drainase yang meluap. Penyebab kedua adalah air pada badan jalan sukar masuk ke saluran karena saluran inlet tidak befungsi optimal. Studi ini menekankan permasalahan pertama yaitu kapasitas saluran drainase. Data curah hujan pada analisis hidrologi menggunakan data curah hujan menit-menitan maksimum yang berasal dari Stasiun Bandung, jalan Cemara. Analisis frekuensi terhadap data curah hujan menggunakan lima macam distribusi probabilitas. Analisis frekuensi menghasilkan distribusi Pearson tipe III yang selanjutnya digunakan dalam analisis kurva IDF dengan menggunakan tiga persamaan eksperimentil dan menghasilkan persamaan Talbot dengan periode ulang 10 tahun. Kurva IDF dengan persamaan Talbot tersebut digunakan untuk menentukan intensitas curah hujan rencana. Selanjutnya debit limpasan rencana dapat dihitung dengan menggunakan metode rasional. Kapasitas saluran drainase eksisting diperoleh dengan cara pendekatan melalui survey di lapangan. Hasil perbandingan kapasitas saluran drainase eksisting dengan debit limpasan rencana menunjukkan kapasitas saluran drainase kanan telah memadai. Sementara pada jarak 665 - 380m dan 180m ke hilir saluran drainase kiri tidak memiliki kapasitas memadai. Selain permasalahan kapasitas, kedua saluran memiliki kecepatan aliran yang cukup besar, yaitu sekitar 3 m/det sehingga kerikil dapat terangkat ketika saluran meluap. Altematif 1 dalam penyelesaian permasalahan dilakukan dengan memperbesar dimensi saluran saja tanpa mengontrol kecepatan aliran. Desain ini menghasilkan saluran yang
diperbesar dengan lebar antara 45 - 70cm dan tinggi 60 -1OOcm pada saluran drainase kiri. Altematif 2 adalah mengubah dimensi dan kemiringan dasar saluran. Kemiringan dasar
saluran dikurangi dengan membuat terjunan setinggi 15 - 40cm denganjarak antara 6 - 8m sehingga kecepatan aliran berkisar pada 1,5m/det. Dimensi saluran drainase kanan pada
bagian hilir diperbesar dengan lebar antara 70 - 80cm dan tinggi 90 - 100cm, sementara saluran kiri diperbesar dengan lebar menjadi sekitar 60 - 90cm dan tinggi 70 - 110cm. Evaluasi lebih lanjut perlu dilakukan terhadap saluran drainase di hilir lokasi studi
sehingga dimensi saluran dapat dibuat berkesinambungan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17203 | DIG - FTS | Skripsi | HIDR LUD e/05 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain