Computer File
Pemaknaan ciri-ciri lokal pada bangunan Menara Siger Propinsi Lampung
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Beragam suku dengan
karya seni, tradisi adat dan berbagai hasil budayanya mewarnai segenap kehidupan
masayarakat Indonesia yang pluralis. Warna budaya di daerah yang satu bisa sangat
berbeda dengan daerah bagian lain di Indonesia. Identitas kedaerahan akan terlihat
dengan kekhasan masing-masing. Sebagai negara kesatuan, pluralisme ini dipandang
sebagai kekayaan yang akan mempersatukan. Bahkan pada masa ketika budaya luar
dengan derasnya masuk, kebudayan lokal di setiap daerah masih diperjuangkan oleh
berbagai pihak.
Kekhasan budaya yang dimiliki oleh suatu daerah menjadi menjadi identitas yang
khusus bagi daerah tersebut. Kehidupan sehari-hari masyarakat kental dengan kultur
yang khas daerah setempat. Era globalisasi yang marak dengan kultur asing, disikapi
dengan berbagai macam pandangan. Kemajuan teknologi yang juga sejalan membuat
semkin pudarnya identitas sebuah daerah. Teknologi yang membuat keseragaman
bentuk, warna dan sistem kehidupan semakin membuat redupnya nilai-nilai budaya
lokal.
Arsitektur sebagai salah satu bentuk budaya juga telah mengalami kemajuan
yang sangat pesat baik dalam bentuk dan juga teknologi. Arsitektur tradisional Indonesia
yang sangat beragam juga menjadi identitas pada daerah yang bersangkutan. Kemajuan
teknologi telah membuat arsitektur Indonesia dipengaruhi gaya dan langgam dari luar negeri. Identitas tempat menjadi kabur pada banyak bangunan dan karya arsitektur di
Indonesia.Kebutuhan akan identitas sebuah daerah kini dihubungkan dengan masalahmasalah
kepariwisataan. Daerah-daerah yang masih kental dengan budaya lokalnya
merupakan daerah yang maju dalam pariwisatanya. Dengan demikian, arsitektur sebagai
pendukung bidang pariwisata sangat berperan dalam mewujudkan kembali identitas agar
budaya lokal menjadi kembali nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
Propinsi Lampung baru-baru ini memandang perlu untuk ditingkatkan kembalinya
perwujudan identitas lokal. Pada tanggal 30 April 2008, Gubernur Lampung masa jabatan
2004-2009 Sjcahroedin Z.P. meresmikan sebuah bangunan monumetal dan iconic bagi
Propinsi Lampung, yakni Menara Siger. Menara Siger merupakan buah pemikiran yang
dicetus sendiri oleh Scharoedin. Bangunan monumental ini berfungsi sebagai lokasi
tujuan wisata.
Usaha tersebut merupakan hal yang baik untuk mengangkat kebudayaan lokal
ke mata dunia. Namun bagaimana upaya perancang dalam memberikan pemaknaan
budaya lokal tersebut pada bangunan sehingga dapat tercapai tujuan yang ada. Berbagai
elemen budaya tradisional menjadi hal yang direpresentasikan pada bangunan ini, yakni
kain tradisional. Bangunan ini juga telah memunculkan sebuah bentuk siger baru yang
berbeda dari sebelumnya sehingga mampu menjadi simbol bagi masyarakat Lampung.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp17986 | DIG - FTA | Skripsi | ARS AZA p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain