Computer File
Implementasi pembangunan berkelanjutan dalam program Community Development Total E&P Indonesie di Delta Mahakam, Kalimantan Timur (2000-2003)
Era globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam studi hubungan
internasional. Adanya pergeseran perhatian isu dari isu-isu yang bersifat high
politics ke isu-isu yang bersifat low politics dan munculnya aktor-aktor selain
negara serta semakin diakuinya peranan aktor-aktor ini dalan dunia internasional.
Salah satu isu yang berkembang dengan globalisasi dan menjadi perhatian utama
dunia internasional pada saat ini adalah isu mengenai pembangunan
berkelanjutan. Isu ini berawal dari permasalahan rusaknya lingkungan hidup yang
tidak terlepas dari aktivitas ekonomi dan proses pembangunan. Isu pembangunan
berkelanjutan pertama kali muncul pada saat diterbitkannya sebuah laporan yang
berjudul our commonfuture oleh WECD pada tahun 1986. Di KTT Bumi, 1992,
isu ini pertama kali diangkat dalam sebuah forum internasional. Hasil dari KTT ini
yang sangat penting bagi perkembangan konsep pembangunan berkelanjutan
adalah Agenda 21. Setelah KTT Bumi, pembangunan berkelanjutan mulai
menjadi sebuah kesepakatan internasional dan perhatian pada kelompok-
kelompok utama dalam Agenda 21 mulai menjadi perhatian utama. Perhatian ini
khususnya ditujukan kepada PMN-PMN karena pelaku bisnis internasional ini
dituding oleh banyak pihak sebagai salah satu perusak lingkungan paling
berbahaya.
TOTAL E&P Indonesie adalah sebuah PMN yang bergerak di bidang
MIGAS di Indonesia sejak 4 dekade yang lalu. PMN ini merupakan cabang dari
sebuah PMN MIGAS raksasa dari Perancis, TOTAL group. Sebagai salah satu
PMN MIGAS terbesar di dunia, TOTAL Group menghadapi masalah-masalah
seperti isu lingkungan hidup, semakin habisnya sumber-sumber migas, hubungan
dengan negara tuan rumah (host countries), hubungan dengan masyakat lokal,
dan isu pembangunan berkelanjutan. Dalam menghadapi berbagai permasalahan
tersebut, TOTAL membuat beberapa program yang berkaitan dengan prinsip-
prinsip dasar dari pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia, tantangan yang
dihadapi TOTAL EPI untuk lebih memperhatikan masyarakat di sekitarnya bukan
hanya datang dari masyarakat itu sendiri tetapi juga dari pemerintah Indonesia
sebagai negara tuan rumah juga memberlakukan beberapa peraturan yang harus
dilaksanakan oleh TOTAL EPI sebagai sebuah perusaham PSC.
Dilatarbelakangi oleh adanya komitmen perusahaan dari TOTAL Group
serta peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk industri
MIGAS. Maka TOTAL EPI membuat sebuah program sosial ekonomi untuk
pengembangan masyarakat di sekitar daerah operasinya. Program ini disebut
sebagai program community development. Oleh karena itu penulis berusaha untuk
melihat prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam program community
development.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp14612 | DIG - FISIP | Skripsi | HI SUT i/04 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain