Text
Evaluasi kinerja gedung beton bertulang bertingkat rendah yang didesain hanya dengan beban gravitasi terhadap beban gempa
Perancanaan gedung tahan gempa di Negara Indonesia penting mengingat sebagian besar wilayah Indonesia terletak dalam wilayah gempa dengan intensitas moderat hingga tinggi. Dalam studi ini gedung beton bertulang dua dan tiga lantai (beraturan) serta tiga lantai (tidak beraturan) yang didesain hanya dengan beban gravitasi, akan dievaluasi sesuai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 1726, 2002) dan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2874, 2002). Evaluasi perilaku seismik menggunakan analisis beban dorong. Hasil evaluasi menunjukkan beberapa gedung masih termasuk tingkat kinerja immediate occupancy (mekanisme leleh sebagian telah terbentuk, kerusakan dapat diabaikan) dan damage control (kerusakan ringan hingga menengah, beberapa perbaikan diperlukan). Walaupun gedung didesain hanya dengan beban gravitasi, tapi penulangan sengkang tetap harus mengikuti persyaratan struktur tahan gempa, karena pada elemen balok dan kolom terjadi sendi plastis. Pada elemen kolom harus diperhitungkan tulangan pengekang sehingga diharapkan tidak terjadi kegagalan geser. Hasil evaluasi pada beberapa gedung di wilayah gempa 5 dan 6 tidak mempunyai tingkat kinerja, artinya kurva demand gempa rencana lebih besar daripada kurva capacity, maka desain gedung harus diperhitungkan terhadap gempa.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
art19634 | DIG - FTS | Artikel | Gdg9-Lt3 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain