Computer File
Studi pengendalian banjir saluran drainase pada Jalan Kalimantan dan Jalan Jawa serta evaluasi efektivitas kolam parkir banjir A dan B di Kawasan Industri MM2100
Kawasan MM2100 adalah suatu kawasan industri strategis yang berada di Jawa Barat. Pada
kawasan ini sudah terdapat sistem drainase, namun akibat pembangunan yang kurang terencana
dengan baik saat ini sejumlah lokasi mengalami genangan. Mengingat bahwa lokasi studi ini
sangat luas maka penelitian di dalam studi ini difokuskan pada sistem drainase di Jalan
Kalimantan dan Jalan Jawa. Tinggi genangan yang terjadi pada kawasan ini diinformasikan
berkisar 10-50 cm.
Dengan memanfaatkan model HEC-HMS versi 3.5, diperoleh besarnya debit banjir dengan
periode ulang 5 tahun untuk masing-masing daerah tangkapan sistem drainase Jalan Kalimantan
dan Jalan Jawa adalah 24,3 m3/s dan 18,9 m3/s. Ditinjau secara hidraulik, kapasitas saluran yang
tersedia cukup untuk mengalirkan debit banjir rencana tersebut.
Pada saluran drainase di Jalan Kalimantan dan Jalan Jawa terdapat dua buah gorong-gorong.
Gorong-gorong kesatu berada di tengah saluran dan gorong-gorong kedua berada di hilir
saluran. Hasil analisis perangkat lunak HEC-RAS diketahui pula bahwa penyebab banjir pada
Jalan Kalimantan dan Jalan Jawa adalah akibat tidak memadainya kapasitas gorong-gorong kesatu.
Mempertimbangkan bahwa penyesuaian dimensi gorong-gorong dengan ditinggikan sebesar
0,25 m tidak mudah untuk dilakukan di dalam praktis, alternatif solusi lain yang dapat ditempuh
adalah menggantikan gorong-gorong kesatu pada masing-masing saluran tersebut dengan struktur
jembatan. Penurunan muka air genangan di Jalan Kalimantan dan Jalan Jawa sebesar ±0,22 m dan ±0,14 m.
Dalam simulasi penelusuran banjir tampungan pada kolam parkir banjir Kolam A dan
Kolam B diasumsikan air dapat mengalir keluar melalui pelimpah secara bebas atau dengan kata
lain aliran keluar tidak dipengaruhi muka air Sungai Cikedokan. Berdasarkan hasil simulasi
tersebut, pada Kolam A dengan elevasi mercu pelimpah +19,1 m diperoleh tinggi muka air
maksimum di dalam kolam mencapai +20,7 m dan pada Kolam B dengan elevasi mercu pelimpah
+21,6 m diperoleh tinggi muka air maksimum 23,3 m. Sehubungan dengan informasi muka air
banjir Sungai Cikedokan yang berfluktuasi lebih tinggi dibandingkan muka air dalam kolam parkir
banjir Kolam A dan Kolam B, secara umum dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya akan terjadi
aliran balik (backwater). Sebagai akibatnya air Sungai Cikedokan justru akan mengalir ke dalam
kolam parkir banjir.
Kata Kunci : Gorong-gorong, Kawasan industri MM 2100, Pengendalian banjir, Kolam parkir
banjir
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp24535 | DIG - FTS | Skripsi | tsda ram s/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain