Computer File
Peranan teori antrian dalam menentukan jumlah kasir yang optimal pada Super Indo Rajawali
Dewasa ini, persaingan bisnis di bidang retailer berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan menjamurnya toko-toko swalayan yang terdapat hampir di tiap ruas jalan, menggantikan peran pasar tradisional. Oleh karena itu pelaku bisnis harus semakin pintar dalam menyikapi hal ini dengan memiliki daya saing yang lebih diantara competitor lain. Kualitas pelayanan yang baik dapat menjadi salah satu keunggulan bersaing. Waktu tunggu yang tidak terlalu lama menjadi salah satu yang diharapkan oleh konsumen. Antrian atau garis tunggu dapat terbentuk apabila orang atau benda mendatangi fungsi pelayanan lebih cepat daripada mereka dapat dilayani. Antrian diakibatkan tingkat kedatangan konsumen yang tidak merata dan waktu pelayanan yang tidak sama. Secara umum perusahaan dapat mengurangi waktu tunggu dan memberikan pelayanan yang lebih cepat dengan meningkatkan kapasitas pelayanan yang biasanya dilakukan dengan menambah server/pemberi layanan. Maka fasilitas pelayanan yang perlu diatur adalah jumlah kasir. Penulis menggunakan model keputusan tingkat aspirasi yaitu jumlah fasilitas pelayanan optimal merupakan jumlah fasilitas yang menghasilkan kinerja sesuai dengan tingkat aspirasi konsumen. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden dari konsumen Super lndo Rajawali, 52% diataranya memilih 3-5 menit sebagai waktu yang tunggu antrian yang wajar, sehingga mereka tidak menginginkan jika waktu tunggu dalam antrian yang diatas 5 menit. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software QM for Windows 2.0 module waiting lines single channel meliputi waktu tunggu dalam antrian (Wq), rata-rata jumlah konsumen dalam system (Ls), rata-rata waktu tunggu dalarn system (Ws), rata-rata banyak konsumen dalam antrian (Lq), dan probabilitas fasilitas pelayanan dalam keadaan sibuk atau sedang melayani konsumen (p). Menurut hasil perhitungan berdasarkan waktu tunggu rata-ratanya (Wq) dapat diurutkan bahwa periode waktu dari yang tersibuk adalah periode 17:30-18:00 (55,71 menit), 19:30-20:00 (29,67 menit), 18:30-19:00 (22,66 menit), 17:00-17:30 (18,48 menit), 18:00-18:30 (16,66 menit), 20:00-20:30 (9,33 menit), dan 20:30-21:00 (1,66 rnenit). Sehingga semua periode kecuali periode 20:30-21:00 perlu penambahan fasilitas (kasir). Sesudah perhitungan ternyata penambahan kasir tetap belum memenuhi Wq yang sesuai aspirasi konsumen (dibawah 5 menit). Sehingga sistem antrian saat ini perlu diubah menjadi multichannel single phase. Setelah perubahan sistem, beberapa periode mengalami perubahan Wq yang semakin cepat. Namun untuk beberapa periode, Wq masih diatas 5 menit seperti periode 17:30- 18:00 (12,69 menit), 19:00-19:30 (6,32 menit), dan 19:30-20:00 (6,16 menit). Saran yang diberikan penulis yaitu melakukan perubahan sistem antrian yang semula single channel single phase menjadi multi channel single phase. Dan pada periode 17:30-18:00, 19:00-19:30, 19:30-20:00 supervisor dapat membuka I konter kasir tambahan untuk membantu mengurangi panjang antrian yang ada. Dan pada setiap konter kasir sebaiknya diperlengkapi dengan lakban dan kardus untuk mempercepat waktu pelayanan saat ini.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp24620 | DIG - FE | Skripsi | manaj chr p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain