Computer File
Penerapan metoda periodic inventory system pada pengendalian persediaan bahan baku dalam rangka efisiensi biaya persediaan bahan baku di PT. Putra Pile Indah
Situasi persaingan di berbagai bidang bisnis sekarang ini semakin meningkat
Dimana-mana berbagai organisasi dengan berorientasi profit, berwaha untuk
persaingan ini dengan melakukan berbagai perbaikan yang diyakini
secara pasti dapat membantu usaha tersebut. Salah satu cara adalah dengan
melakukan efisiensi di segala bidang dalam arganisasi. Efisiensi tersebut diterapkan
dari awal proses transformasi input sampai dengm akhir proses produksi yaitu
berupa output.
Persediaan bahan baku berkaitan langsung dengan operasi perusahaan,
sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran proses produksi. Untuk itu
perusahaan harus mengadakan serta mengendalikan persediaan dengan baik.
Pmediaan akan menyerap dana perusahaan Sehubungan dengan hal itu
maka perusahaan harus melakukan manajemen dengan baik agar investasi tersebut
benar-benar menguntungkan sebab keputusan untuk melakukan investasi berkaitan
langsung dengan hasil yang akan dicapai.
Persediaan bahan baku yang berlebihan akan menimbulkan biaya-biaya
persediaan yang besar, sebaliknya persediaan yang terlalu kecil akan menimbulkan
kekurangan persediaan yang akan mengakibatkan terganggunya kelancaran proses
produksi.
Untuk itu perusahaan perlu mengatur masalah persediaan dengan
menerapkan sistem pengendalian persediaan yang baik dan sesuai agar persediaan
yang ada dalam perusahaan berada dalam jumlah yang optimum. Jumlah yang
optimum adalah jumlah persediaan yang memang seharusnya ada, dengan biaya yang
serendah-rendahnya.
Sehubungan dengan hal tersebut penulis mencoba untuk membahas masalah
persediaan bahan baku dan biaya-biaya persediaanya serta pengendaliannya dengan
menggunakan metoda Periodic Inventory System. Dengan menggunakan metoda ini
penulis mencoba untuk mencari berapa kali sebaiknya perusahaan memesan fiber
dalam setahun agar memiliki biaya pemesanan dan penyimpanan yang efisen
Penulis melakukan penelitian masalah tersebut di suatu perusahaan joint venture
Indonesia dan Korea yang bergerak di bidang pembuatan bahan baku mainan anak-anak
berupa boneka yaitu semacam kain yang terbuat dari fiber dan yarn, serta
campuran polyster. Barang yang dibasilkan dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu
Hi-Pile dan BOA. Produk Hi-Pile terdiri dari bahan berbulu panjang , berbulu pendek
dan berbulu seperti bulu domba. Produk BOA merupakan bahan berbulu halus atau
pendek sekali, bila digunakan untuk penutup stik golf.
Dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa bila perusahaan memesan
sebanyak 12 kali dalam setahun atau dengan kata lain memesan setiap bulan dalam
setahun akan memiliki total biaya persediaan fiber yang lebih efisien. Hal tersebut
dibandingkan bila perusahaan memesan sebanyak 4 kali setahun atau 3 bulan sekali,
dan apabila perusahaan memesan sebanyak 6 kali dalam setahun atau 2 bulan sekali.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis berkesimpulan bahwa
bahan baku utama perusabaan yaitu fiber yang diimpor dan dibayar dengan mata
uang dolar Amerika perlu digunakan dengan cermat. Metoda Periodic Inventory
System bagi persediaan fiber, perusahaan sebabnya memesan fiber untuk digunakan
dalam proses produksinya sebanyak 12 kali dalam setahun. Hal tersebut setelah
dipertimbangkan mengenai total biaya persediaan yaitu merupakan total biaya dari
biaya pemesanan dan biaya Dan fiber tersebut sebaiknya dipesan 30
hari sebelum digunakan. Dengan mempertimbangkan lead time dari fiber yaitu 21
hari dan ditambah 9 hari untuk cadangan keterlambatan dalam pengiriman.
Penulis dalam skripsi ini mengemukakan saran bahwa perusahaan sebaiknya
memesan sebanyak 12 kali dalam setahun atau sebulan sekali. Dan memesan dengan
kuantitas sesuai rencana produksi pada bulan yang akan datang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp25970 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ MAR p/98 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain