Computer File
Peranan aktivitas pengendalian dalam menunjang efektivitas siklus pendapatan : studi kasus di PT Pusaka kujang mas, Bandung
Aktivitas penjualan adalah salah satu aktivitas penting karena akan menghasilkan pendapatan untuk keberlangsungan bisnis suatu perusahaan. Perusahaan yang berkembang semakin besar membuat aktivitas penjualan akan menjadi lebih kompleks. Manajemen sebagai pelaku yang melakukan kegiatan operasi dituntut oleh perusahaan agar menangani hal tersebut dan menghindari dari segala tindakan kecurangan. Oleh karena itu, manajemen memerlukan pengendalian intern yang memadai terkait dengan aktivitas penjualan.
Konsep pengendalian intern yang digunakan penulis untuk skripsi ini adalah COSO Enterprise Risk Management (ERM)-Integrated Framework. Dalam konsep tersebut terdapat salah satu komponen yang disebut aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian akan mengatur semua aktivitas yang berada di siklus pendapatan. Ada empat aktivitas pada siklus pendapatan, yaitu penjualan, pengiriman, penagihan, dan penerimaan pembayaran dari pelanggan. Keempat aktivitas tersebut harus dikendalikan agar dapat mencapai efektivitas pendapatan perusahaan.
Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode analisis mengenai masalah yang akan diuji, diselidiki dan dibahas berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh akan dikumpulkan, diklarifikasi, dan diinterpretasikan sesuai dengan kemampuan penulis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan, yang terdiri dari melakukan wawancara, observasi, dan membagikan kuesioner. Selain itu, penulis pun melakukan studi literatur. Objek penelitian yang digunakan oleh penulis adalah PT Pusaka Kujang Mas yang bergerak pada industri minuman kemasan.
Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis, terkait dengan penjualan tunai terdapat risiko terjadinya pencurian kas oleh salesman. Hal ini dikarenakan, prosedur yang diberlakukan belum sesuai sebagaimana mestinya. Selain itu, dalam prosedur retur barang dan penghapusan piutang tidak ada dokumen yang memadai. Pemisahan fungsi belum dilakukan dengan benar di setiap prosedur penjualan. Bagian accounting tidak dipisahkan fungsinya terkait dengan persetujuan kredit, penagihan piutang, penghapusan piutang, dan penerimaan pembayaran. Secara keseluruhan lingkungan intern dan aktivitas pengendalian sudah memadai terkait dengan otorisasi, penjagaan aset dan catatan, serta pemeriksaan independen. Penulis mencoba memberikan saran sebagai bahan pertimbangan, yaitu terkait dengan yang melakukan penagihan (billing), penerimaan kas (kasir), pengelolaan piutang (bagian piutang), dan pemeriksaan serta persetujuan kredit harus dipisahkan fungsinya. Selain itu terkait dengan dokumen, seharusnya prosedur retur barang dan penghapusan piutang dibuat dokumen Return Slip dan Credit Memo. Untuk menghindari penjualan fiktif dan pencurian kas pada penjualan tunai dibuat dokumen untuk pengendalian, yaitu Surat Pengeluaran Barang. Surat ini akan dibandingkan dengan Faktur Penjualan oleh kasir sehingga meminimalisir tindakan kecurangan. Hal-hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan efektivitas prosedur penjualan perusahaan. Walaupun ada biaya yang harus dikeluarkan tetapi akan mendapatkan manfaat yang lebih besar dan menguntungkan bagi perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp26734 | DIG - FE | Skripsi | AKUN HAS p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain