Computer File
Pengujian substantif untuk menilai kewajaran akun aset tetap : studi kasus pada PT. TPM
Aset tetap merupakan akun dalam kategori aset dengan proporsi terbesar, disebabkan nilai investasinya yang cukup tinggi. Namun berbanding terbalik dengan nilai investasinya yang tinggi, manajemen tidak memberikan perhatian yang cukup dalam mengawasi akun ini. Padahal kesalahan yang terjadi berdampak cukup material. Maka penulis tertarik mengangkat penelitian dengan judul "Pengujian Substantif untuk Menilai
Kewajaran Akun Aset Tetap (Studi Kasus pada PT. TPM)". Permasalahan yang dibahas dalam
skripsi ini adalah (1) Apakah aset tetap yang disajikan dalam laporan keuangan benar-benar ada dan merupakan hak pemilik perusahaan; (2) Apakah pencatatan dan klasifikasi telah dilakukan dengan akurat dan semua aset tetap milik perusahaan telah dibukukan termasuk apakah ketepatan perhitungan penyusutannya diterapkan secara konsisten; (3) Apakah aset tetap telah dinilai sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; dan (4) Apakah semua pengungkapan yang diwajibkan telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
Penelitian ini lebih difokuskan pada pengujian substantif. Nilai transaksi aset tetap yang besar dan frekuensinya yang jarang menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian pengendalian lebih banyak dibandingkan pengujian substantif sehingga lebih efesien apabila langsung fokus pada pengujian substantif. Dilakukan beberapa pemeriksaan akuntansi terhadap aset tetap yang meliputi analytical procedures, pemeriksaan atas penambahan, pengurangan; saldo akhir, penyusutan, dan biaya perbaikan dan pemeliharaan. Objek penelitian pada penelitian ini adalah evaluasi pengendalian intern dan melakukan pengujian substantif pada akun aset tetap di PT. TPM, yaitu sebuah perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang penjualan langsung dengan sistem Multi Level Marketing (MLM), dengan produk utama food supplement. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode exploratory. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa seringkali terdapat kesalahan pencatatan, klasifikasi, dan perhitungan yang disebabkan tidak adanya kebijakan kapitalisasi, kelalaian bagian pembukuan, program yang sudah tidak mendukung, dan tidak lengkapnya dokumen-dokumen pendukung. Masalah lainnya adalah bagian pembukuan seringkali tidak mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi terhadap suatu transaksi. Penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut (1) tetapkan kebijakan kapitalisasi; (2) buat dokumen-dokumen pendukung; (3) berikan pelatihan bagi bagian pembukuan; (4) perbaharui program yang digunakan perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp26781 | DIG - FE | Skripsi | AKUN NAT p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain