Computer File
Peranan pengendalian kualitas dalam meminimalisasi kecacatan produk kaos di CV. X
Bandung dikenal sebagai surganya Distro dan Clothing. Perkembangan Distro dan Clothing di Bandung dldukung oleh scenes anak muda yang berkembang saat itu, dari mulai scene musik, kemudian street fashion anak muda Bandung dari para skater hingga biker. Bandung menjelma menjadi kota yang terus menghasilkan brand-brand lokal yang hingga saat ini sudah dlkenal hampir keseluruh penjuru Indonesia hingga luar negeri. CV. X adalah salah satu clothing asal Bandung yang sudah mendunia yang berdiri sejak tahun 1997. Clothing memiliki konsep rnenyediakan produk-produk limited edition. Hal ini membuat konsumen rnemiliki ekspektasi yang tinggi terhadap produk-produk clothing. Kualitas menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan oleh konsumen dalam keputusan pembelian. Namun manajemen kualitas di perusahaan ini belum dilakukan secara maksimal sehingga tingkat kecacatan pun lebih tinggi dari batas toleransi yang ditetapkan yaitu 5%. Dart berbagai produk yang dihasilkan, produk kaos diproduksi sebesar 66,57% dari total keseluruhan produksi dan rata-rata kecacatan pada produk kaos sebesar 16,51%, tingkat kecacatan paling tinggi diantara produk lainnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi terhadap proses produksi di perusahaan, wawancara kepada HRD manager, manufacture manager dan quality control supervisor, pengumpulan data tertulis perusahaan, dan kuesioner yang dibagikan kepada operator & production staff. selain itu dilakukan juga studi literatur. Proses produksi produk kaos terdiri dari 5 tahap yaitu warehouse, cutting, printing, setting, dan sewing. 5etelah produk kaos selesai diproduksi barulah dilakukan proses quality control. Dari total 117.877 potong kaos yang diproduksi selama tahun 2012 sebanyak 31.675 potong kaos dikategorikan sebagai produk cacat karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh CV. X. Jenis kecacatan yang terjadi pada produk kaos dapat dikategorikan kedalam 10 tipe kecacatan, meliputi: tipe kecacatan kain kotor, kain tidak mulus, bentuk gambar atau huruf tidak sesuai, warna hasil sablon tidak rata, hasil sablon pecah, jahitan loncat, jahitan putus, jahitan miring, kaos kotor, dan aksesoris tidak sesuai. Kecacatan dapat disebabkan oleh 5 faktor yaitu faktor manpower, faktor machine, faktor materials, faktor method, dan faktor environment Faktor utama penyebab kecacatan produk kaos di CV. X adalah faktor manpower. Hasil ini diperoleh dengan membandingkan pendapat manufacture manager dengan kuesioner yang dibagikan kepada operator & production staff. Dengan adanya kecacatan produk kaos selama tahun 2012, kerugian akibat
produk cacat yang diluar batas toleransi perusahaan yaitu sebesar Rp 520.875.525. Saran kepada perusahaan untuk mengurangi tingkat kecacatan sebagai berikut: pertama perusahaan fokus pada faktor manpower yang terlibat pada proses produksi. Kedua, perusahaan disarankan melakukan inspeksi setelah proses printing, karena pada proses tersebut dihasilkan produk cacat paling tinggi. Ketiga, perlu adanya prosedur dan peraturan tertulis sehingga membantu untuk mengarahkan pekerjaan. Keempat, adanya pemeriksaan dan maintenance mesin secara teratur. Kelima, perlu menyelaraskan pandangan antara manufacture manager dengan operator & production staff terkait penyebab kecacatan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27197 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ AYU p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain