Computer File
Peranan pengendalian kualitas untuk mengurangi kecacatan produk manset di PT. TGI Lembang
PT. Trimitra Garmedindo Interbuana (PT. TGI) merupakan industri tekstil yang bergerak di
bidang alat kesehatan. PT. TGI membagi produk yang dihasilkannya dalam 3 divisi, yaitu divisi divisi
medical bags, divisi manset/cuff dan Trimed. Medical bags adalah wadah yang didesain
khusus untuk menyimpan alat-alat kesehatan sesuai dengan bentuk peralatan kesehatan untuk
menjaga fungsi dan kegunaannya. Sedangkan manset adalah suatu komponen pada tensimeter
yang dililitkan pada lengan tangan dan akan semakin menekan lengan tangan saat adanya
tekanan yang berasal dari bladder yang dipompa. Selanjutnya PT. TGI menghasilkan produk
yang diberi label dengan merek jual PT.TGI sendiri, yaitu Trimed.
Dari ketiga produk yang dihasilkan PT. TGI, produk manset merupakan produk yang
jumlah penjualannya paling besar dibandingkan produk medical bags dan produk Trimed,
dengan perbandingan penjualan manset: medical bags: Trimed adalah 70%: 20% :10%. Maka
dalam penelitian ini difokuskan pada produk manset. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi terhadap proses produksi manset di
pabrik, mengumpulkan data produksi manset bulan Juli 2012-Desember 2012, struktur
organisasi perusahaan, wawancara dengan factory manager, serta menyebarkan kuesioner
kepada tenaga kerja bagian produksi manset. Proses PT.TGI menghasilkan manset dimulai
dengan adanya pesanan dari pelanggan, lalu perusahaan memesan bahan baku dari pemasok dan
bahan baku tersebut melewati quality control bahan baku. Bahan baku yang sudah melewati
quality control bahan baku kemudian disimpan di gudang bahan baku untuk kemudian
dilanjutkan ke gudang logistik dan masuk ke proses produksi cutting, printing dan sewing. Ada
3 tahapan quality control yang dilakukan oleh PT. TGI, yaitu pemeriksaan terhadap bahan baku
produksi yang dilakukan di awal saat bahan baku diterima perusahaan, pemeriksaan work in
process yang dilakukan saat proses produksi berlangsung setelah proses printing, dan terakhir
yaitu pemeriksan menyeluruh sebelum produk dikirirn ke pelanggan.
Quality control 2 dan quality control 3 menghasilkan persentase kecacatan, yaitu 44%
dan 50% dibandingkan yang terjadi pada quality control 1 yaitu sebesar 6%. Adapun tipe
kecacatan yang terjadi pada bagian printing yaitu tipe kecacatan manset kusut ( diberi kode:
TC06), tipe kecacatan huruff logo/gambar tidak sempurna: (TCll), tipe kecacatan warna tinta
tidak tajam/ buram (diberi kode: TC12), tipe kecacatan tinta tidak menempel (diberi kode:
TC13), tipe kecacatan ketajaman warna tinta tidak rata (diberi kode: TC14), tipe kecacatan
manset kotor (diberi kode: TC15). Untuk tipe kecacatan yang terjadi pada bagian sewing tipe
kacacatan posisi dan ukuran jahitan lubang bladder terlalu besar atau terlalu kecil ( diberi kode:
TC05), tipe kecacatan manset kusut (diberi kode: TC06), tipe kecacatan jahitan strap lebih atau
kurang dari lmm (diberi kode: TC07), tipe kecacatan jahitan putus (diberi kode: TC08), tipe
kecacatan jahitan mengambang ( diberi kode: TC09), tipe kecacatan jahitan loncat ( diberi kode:
TC10), tipe kecacatan manset kotor (diberi kode: TC15). Sedangkan bagian cutting hanya
menghasilkan dua tipe kecacatan, yaitu manset kotor (diberi kode: TC15) dan manset kusut
( diberi kode: TC06). Berdasarkan data perusahaan, rata-rata total persentase produk cacat yang
dihasilkan selama bulan Juli 20 12-Desember 2012 adalah 18.93%.
Untuk mengetahui penyebab dari tipe kecacatan tersebut, maka dilakukan wawancara
dengan factory manager. Setelah melakukan wawancara, langkah selanjutnya adalah dengan
menyebarkan kuesioner kepada para tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi manset.
Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui apakah ada keselarasan antara pendapat
factory manager dengan tenaga kerja bagian produksi manset sehubungan dengan faktor
penyebab tipe kecacatan produk manset. Tenaga kerja secara umum setuju dengan pendapat
factory manager, bahwa faktor manpower menjadi penyebab terbesar timbulnya kecacatan pada
produk manset. Untuk mengurangi kecacatan produk manset maka perusahaan perlu
mengadakan program training secara berkala untuk pengingkatan kemampuan teknis dalam
menjahit manset, menyelaraskan pandangan antara tenaga kerja bagian produksi manset dengan
factory manager, melakukan pencatatan mengenai jumlah produk cacat yang dihasilkan pada
setiap quality control dan melakukan pengecekan secara berkala terhadap mesin jahit.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27201 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ NAB p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain