Computer File
Dampak perubahan persyaratan kredit penjual dan kebijakan penagihannya terhadap aliran kas pada PT. 'X'
Seiring dengan berkembangnya jaman, banyak perusahaan baru yang bermunculan namun ada pula perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Persaingan usaha yang ketat di dunia bisnis membuat perusahaan harus memiliki pertimbangan yang matang agar dapat meraih posisi pasar. Salah satu indikator yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan adalah volume penjualan. Untuk dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan harus dapat menerapkan kebijakan penjualan seeara kredit. Namun harus adanya pengawasan pada penjualan kredit dikarenakan jika tidak adanya pengawasan dan pengelolaan yang baik terhadap penjualan kredit akan menimbulkan resiko adanya piutang tak tertagih bagi perusahaan. PT "X" adalah salah satu perusahaan yang menerapkan kebijakan penjualan secara kredit. PT "X" melakukan penjualan secara export dan lokal. Penjualan di PT "X"juga didominasi oleh penjualan kredit. Perusahaan juga tidak menetapkan standar kredit dengan baik. Untuk pelanggan lama perusahaan hanya melihat dari pembeliannya yang terdahulu sedangkan untuk pelanggan baru perusahaan mengharuskan untuk membayar tunai Adanya piutang usaha dan kebijakan penagihan yang tidak ketat membawa ketidaklancaran pada aliran kas perusahaan dengan begitu perusahaan memiliki rencana untuk merubah persyaratan kredit penjual dari n/60 menjadi 2%/10 - n/60 untuk memicu pelanggan membayar lebih awal sehingga aliran kas perusahaan menjadi lebih lancar. Namun sebelum merubah persyaratan kreditnya perusahaan harus mengetabui manfaat yang diterima oleh perusahaan maupun pelanggan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT "X". PT "X" adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industry garment di daerah Bandung Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan suatu gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan dengan jalan mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis data yang diperoleh dari lokasi penelitian dan selanjutnya membuat dan menarik kesimpulan serta saran - saran. Penjualan di PT "X" sebagian besar dilakukan secara kredit hal itu terlihat dari penjualan tahun 2011 Rp.605.936.745.000, sebesar Rp.406.409.764.000 atau 67,07% dilakukan secara kredit dan Rp.121.187.349.000 atau 32,93% dilakukan secara tunai. Sama halnya dengan tabun 2012 penjualan sebesar Rp.619.468.674.000, 67,43% atau Rp.417.733.660.000 dilakukan secara kredit sisanya sebesar Rp.123.893.735.000 atau sebesar 32,57% dilakukan secara tunai. Penjualan kredit di PT "X" ada penjualan kredit 30 hari yang dilakukan ke departement store seperti Ramayana dan Matabari sedangkan penjualan kredit 60 hari dilakukan oleh agent seperti tanah abang dan mangga dua. Penjualan
tunai didapat dari penjualan export dan penjualan lokal kepada end user atau pelanggan baru saja. Rencana perubahan persyaratan kredit memberikan manfaat bagi pelanggan yaitu dengan adanya potongan tunai sebesar 2% serta memberikan manfaat bagi perusahaan dengan meningkatnyan laba bersih perusahaan sebesar Rp.6.167.940.000, selain itu perubahan persyaratan kredit penjual membuat aliran kas perusahaan menjadi lebih lancar. Saldo kas awal setelah dilakukan perubahan persyaratan kredit penjual juga menjadi lebih stabil dan jumlahnya menjadi jauh lebih besar sehingga dapat digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Saldo kas yang kecil tidak baik dikarenakan perusahaan
jadi tidak dapat membayar hutang jangka pendeknya yang jatuh tempo namun saldo kas yang besar juga tidak baik bagi perusahaan dikarenakan adanya uang yang menganggur maka dari itu lebih baik perusahaan menginvestasikannya di bank dengan begitu perusahaan juga lebih diuntungkan dengan adanya pendapatan bunga.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27214 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SET d/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain