Computer File
Peranan perencanaan keuangan dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan periode 2013 pada Agung Fashion Tasikmalaya
Agung Fashion adalah perusahaan retail yang berdiri sejak tahun 1991 dan terletak
di kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan ini menjual berbagai maeam
pakaian, baik untuk pria, wanita, anak-anak, dan bayi. Sekarang ini industry di bidang fashion sedang berkembang dan persaingan semakin ketat. Agar dapat tetap bertahan dan berkembang menjadi lebm baik, Agung Fashion membutuhkan suatu alat yang dapat membantu dalam mengevaluasi kinerja mereka agar jika terdapat kekurangan pada kinerjanya dapat diperbaiki sehingga perusahaan mereka dapat menjadi lebih baik pada tahun-tahun berikutnya. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis kinerja keuangan Agung Fashion. Penelitian dilakukan penulis dengan menggunakan komponen laporan keuangan yang terdiri dari laporan Laba/Rugi dan Neraca. Kemudian dari laporan keuangan tersebut kemudian akan dianalisa dengan menggunakan analisa rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang dan rasio profitabilitas. Dari hasil penelitian menggunakan data perusahaan tahun 2010 sampai 2012, dapat diketahui bahwa secara garis besar kinerja keuangan Agung Fashion sudah cukup baik. Dari rasio likuiditas, diketahui bahwa modal kerja bersih yang didapatkan perusahaan dinyatakan likuid. Hasil dari perhitungan rasio lancar pun dinyatakan likuid karena nilai dari rasio lancarnya lebih dari 2. Hasil dari rasio cepat dikatakan buruk, karena nilainya kurang dari 1. Hal ini menunjukkan perusahaan belum mengelola persediaan dengan baik. Dari segi rasio aktivitasnya, Perputaran persediaan meningkat dari tahun ke tahun. Dari segi rasio perputaran aktiva tetap rasio membaik dari tahun ke tahun. Pada perputaran total aktiva perusahaan membubukan nilai rasio di atas 1. Ini membuktikan perusahaan produktif dalam memutarkan total aktivanya. Dari rasio hutangnya, rasio total hutang terhadap total aktiva solvable, yang berarti jumlah hutang lebih keeil dan total aktiva. Pada rasio hutang terhadap ekuitas pun solvabel, yang berarti pinjaman perusahaan masih lebih kecil dari modalnya.
Dari semua rasio profitabilitas yang dipakai, pada tahun 2011 terjadi penurun rasio, ini menunjukkan kinerja atas laba yang diperoleh perusahaan semakin rendah. Sedangkan pada tahun 2012 terjadi peningkatan semua rasio profitabilitas bila dibandingkan tahun 2011. Hal ini menunjukkan kinerja atas laba yang diperoleh perusahaan pada tabun 2012 semakin baik. Setelah itu penulis memproyeksikan Laporan Pro Forma Agung Fashion tahun 2013 dengan mengurangi persediaan dan melakukan efisiensi biaya. Penulis memproyeksikan 3 kemungkinan penjualan yaitu Pesimistik, Hampir Pasti , dan Optimsitik. Dengan mengurangi
persediaan pada tahun 2013, maka perusahaan semakin likuid, dan ada dana lebih yang dapat dipakai untuk mengurangi hutang. Sehingga rasio hutang dan rasio aktifitas lebih baik dari tahun sebelumnya. Dengan melakukan efisiensi biaya maka rasio profitabilitas pun semakin baik dari tahun 2012. Secara keseluruhan kinerja keuangan Agung Fashion pada tahun 2013 meningkat dati tahun sebelumnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp27226 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ RUD p/13 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain