Computer File
Konsep ruang sakral gereja Katolik dan perwujudannya dalam inkulturasi arsitektur Gereja Katolik Bali : Studi Kasus Gereja Katolik Tritunggal Maha Kudus Tuka Bali dan Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Palasari Bali
Gereja Katolik adalah Gereja yang bersifat universal. Sifat universalitas Gereja
Katolik dengan cakupan wilayah di seluruh dunia ini, menuntut beragam penataan
agar kehidupan penyelenggaran Gereja bisa berjalan dengan baik. Salah satu
bidang yang harus ditata adalah liturgi yang merupakan bagian esensial dalam
Gereja Katolik, sebab dalam liturgi dirayakan perayaan iman yang menjadi dasar
berdirinya Gereja Katolik itu sendiri. Perayaan liturgi yang bersifat rohani ini
dirayakan dalam sebuah “wadah fisik”, yaitu Gereja. Perayaan liturgi tersebut
adalah sebuah perayaan yang sakral maka “wadah fisik” tersebut menuntut
“ruang” yang “sakral”. Pada tahun 2008, Paus Benediktus XVI mendirikan komisi
baru dalam lembaga tinggi Gereja dengan tugas untuk mengkritisi arsitektur
Gereja Katolik modern-kontemporer yang dinilai mengalami desakralisasi ruang
dengan penataan ruang yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah perayaan liturgi.
Dengan demikian, tampak bahwa “ruang sakral” menjadi sesuatu yang penting
dalam tatanan arsitektur Gereja Katolik. Di sisi lain, penataan hirarki Gereja
terhadap kehidupan seluruh umat Katolik di seluruh dunia ini tidak bisa dihindari
akan berjumpa dengan kultur dan budaya lokal dari berbagai negara yang sangat
beragam. Karena itu, dalam Gereja Katolik kemudian muncul apa yang disebut
sebagai “Inkulturasi” sebagai salah satu butir keputusan penting dari Konsili
Vatikan II. Inkulturasi ini juga terjadi pada bidang arsitektur Gereja Katolik di
Indonesia; salah satunya adalah di Bali. Dengan adanya inkulturasi ini maka
permasalahan ruang sakral menjadi makin kompleks namun makin menantang
untuk didalami: bagaimana perwujudan ruang sakral dalam inkulturasi tersebut.
Dalam tesis ini, permasalahan ruang sakral akan didalami dengan
mengidentifikasi prinsip-prinsip ruang sakral (konsep dan perwujudan) dalam
arsitektur Gereja Katolik dan Pura Bali. Kemudian dari identifikasi ini dikaji
v
perwujudan inkulturasi dalam arsitektur Gereja Katolik Bali melalui dua studi
kasus Gereja Katolik Tritunggal Maha Kudus Tuka dan Gereja Katolik Hati
Kudus Yesus Palasari Bali. Dengan demikian maka temuan dalam tesis ini adalah
prinsip-prinsip ruang sakral dalam arsitekur Gereja Katolik dan Pura Bali serta
perwujudannya dalam inkulturasi arsitektur Gereja Katolik Bali.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1440 | T/DIG - PMA | Tesis | 726.5 SRI k | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain