Computer File
Siklisasi metil eleostearat dari minyak kemiri sunan (aleuritis trisperma)
Selama ini, senyawa-senyawa aromatik, seperti benzena, banyak dibuat melalui proses cracking dan reforming dari sumber daya tak terbarukan, yaitu minyak bumi. Namun dewasa ini, persediaan minyak bumi kian menipis akibat pemakaian berlebih sehingga banyak orang mulai beralih dari minyak bumi ke bahan baku lain, sumber daya terbarukan, seperti biomassa dan minyak nabati.
Minyak kemiri sunan merupakan salah satu contoh minyak nabati non-pangan yang pemanfaatannya belum maksimal di Indonesia. Minyak ini mengandung satu jenis asam lemak trienoat terkonjugasi, yaitu asam eleostearat, dengan kadar cukup tinggi (sekitar 50%) yang dapat diubah menjadi FAME (metil eleostearat). Apabila metil ester ini disiklisasi, maka akan dihasilkan senyawa antara yang dapat diolah lebih lanjut untuk sintesis senyawa bioaromatik.
Tahap awal percobaan dalam penelitian ini adalah proses pengubahan asam eleostearat dalam minyak kemiri sunan menjadi metil eleostearat dengan katalis NaOH melalui reaksi transesterifikasi. Tahap selanjutnya adalah proses isomerisasi dan siklisasi metil eleostearat yang terkandung dalam biodiesel menjadi senyawa intermediet (sikloeleostearat). Proses isomerisasi dan siklisasi berlangsung secara simultan dengan kondisi operasi yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi minyak kemiri sunan sebagai bahan baku untuk sintesis senyawa intermediet dalam produksi senyawa bioaromatik melalui proses siklisasi serta variabel-variabel yang memengaruhi prosesnya, seperti pengaruh temperatur (160, 190, dan 240°C), jenis katalis (bubuk sulfur dan NiMo Al2O3 tersulfidasi), dan rasio katalis terhadap umpan (0,1% dan 0,4%).
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa senyawa siklik dari metil eleostearat terbentuk pada proses siklisasi dengan menggunakan katalis sulfur, sedangkan katalis NiMo Al2O3 tersulfidasi sama sekali tidak menunjukkan terbentuknya senyawa siklik tersebut. Kondisi operasi untuk menjalankan proses siklisasi yang paling optimum adalah pada temperatur 160°C dan pada rasio katalis 0,4%-massa minyak menggunakan katalis sulfur. Reaksi samping, yaitu reaksi oligomerisasi, terjadi selama proses siklisasi dan ditunjukkan dari peningkatan viskositas minyak kemiri sunan hasil siklisasi.
Kata kunci: metil eleostearat, siklisasi, kemiri sunan, bioaromatik, katalis sulfur
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28101 | DIG - FTI | Skripsi | TK IRE s/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain