Computer File
Pengaruh kebijakan transformasi energi Jerman terhadap hubungan energi Jerman-Rusia tahun 2009-2012
Isu tentang energi kini menjadi salah satu isu paling penting dalam politik
global. Ancaman terkait kelangkaan dan keamanan sumber energi konvensional
dibawah kepemilikan negara-negara dengan instabilitas politik yang tinggi telah
menyebar beberapa dekade belakangan. Jerman sebagai salah satu negara industri
terbesar di dunia yang membutuhkan energi untuk menggerakkan industrinya
tersebut mencoba menghadapi tantangan tersebut dengan mengambil sebuah
kebijakan pada tahun 2009, yang mencakup penghentian pemakaian nuklir dan
pengembangan energi terbaharui yang tumbuh pesat, yang dikenal dengan
“Energiewende”.
Melalui Energiewende, Jerman mencoba menghilangkan
ketergantungannya akan energi konvensional, seperti minyak bumi, gas alam, dan
batubara. Hal tersebut menyebabkan Jerman harus berhadapan dengan Rusia,
pemasok utama energi ke Jerman selama ini. Rusia membutuhkan permintaan
energi yang stabil dari Jerman untuk tetap menguasai pasar energi Eropa.
Perbedaan pendapat tentang Energiewende oleh kedua negara muncul etika
Merkel menyatakan secara eksplisit bahwa Jerman sedang menuju penurunan
dependensi energi konvensional dari Rusia. Perbedaan pendapat tersebut
merupakan hasil dari perbedaan kepentingan kedua negara. Jerman memiliki
fokus pada pengembangan energi terbaharui, sedangkan Rusia tetap teguh dengan
kepemilikan energi konvensionalnya. Hasil perkembangan Energiewende dapat
menimbulkan babak baru dalam dinamika hubungan energi Jerman-Rusia.
Kata kunci: Jerman, Rusia, Energiewende, energi konvensional, energi terbaharui, keamanan energi, dependensi energi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28238 | DIG - FISIP | Skripsi | HI YUN p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain