Computer File
Penerapan house of quality untuk meningkatkan kualitas program menu spesial pada Restoran Porto, Bandung
Wisata kuliner memiliki pengertian sebagai pengunjungan ke suatu tempat atau daerah dengan
tujuan menikmati masakan. Wisata kuliner juga menjadi salah satu alasan kunjungan ke Kata
Bandung oleh penduduk Indonesia maupun pengunjung dari luar negeri. Peluang yang
sekaligus menciptakan persaingan ini membawa restoran per1u terus melakukan
pengembangan, lebih kreatif, dan memiliki keunggulan kompetitif yang dapat membedakan
restoran satu dengan restoran lainnya. Porto adalah suatu restoran yang berada di Jalan
Setiabudhi, Kata Bandung.
Porto dalam Bahasa Portugis memiliki arti sebagai pelabuhan. Dengan konsep membawa
konsumen ber1ayar dan mengunjungi berbagai daerah, Restoran Porto melakukan pergantian
menu spesial restoran setiap dua bulan. Menu spesial yang ditawarkan, diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap total penjualan hingga 15%. Namun hal tersebut belum pernah
dapat terpenuhi. Rata-rata dari Juni sampai Oktober 5,20% dengan penjualan tertinggi di bulan
Agustus mencapai 7,10% yang merupakan nilai tertinggi sejak menu spesial ditawarkan. Untuk
memenuhi ekspektasi konsumen dan untuk mengurangi kesenjangan antara jasa yang
ditawarkan dengan jasa yang diterima konsumen, maka digunakan total quality management.
Salah satu alat total quality management adalah Quality Function Deployment (QFD).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang berguna dalam mendeskripsikan
karakteristik-karakteristik dari suatu fenomena terhadap kepentingan dari individu, organisasi,
industri, atau perspektif lainnya. Pada penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi pada
perusahaan dan melakukan wawancara kepada manajer perusahaan untuk mengetahui
masalah operasional yang terjadi pada perusahaan yaitu pada penawaran program menu
spesial yang tidak mencapai target yang diharapkan. Dari informasi yang diperoleh dilakukan
penyusunan kuesioner pendahuluan berdasarkan bauran pemasaran jasa (7p). Kuesioner
pendahuluan dibagikan kepada 20 responden untuk memperoleh penilaian konsumen terhadap
tingkat kepentingan. Pada kuesioner pendahuluan, tidak ada pernyataan yang memperoleh
penilaian tidak penting oleh lebih dari 50% responden dengan demikian semua pernyataan pada
kuesioner pendahuluan diikut sertakan dalam kuesioner penelitian. Kuesioner penelitian
dibagikan kepada 100 responden dan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.
Hasil kuesioner penelitian memberikan 20 karakteristik kebutuhan konsumen. Dari 20
karakteristik kebutuhan konsumen diperoleh 12 karakteristik kebutuhan konsumen dengan
penilaian kinerja yang masih berada di bawah harapan konsumen. Variabel yang memperoleh
penilaian kinerja lebih rendah daripada harapan yang dimiliki konsumen yaitu porsi menu
spesial konsisten, pilihan menu spesial menarik, bahan menu spesial fresh, menu spesial
disajikan dalam temperatur yang sesuai, kebersihan makanan menu spesial, menu spesial
disajikan dengan cepat, makanan yang disajikan sesuai dengan gambar di daftar menu spesial,
desain interior ruang makan sesuai menu spesial yang diprogramkan, keterangan pada daftar
menu spesial mudah dimengerti, pelayan dapat menjelaskan menu spesial dengan baik, dan
pelayan menanggapi keluhan pelanggan sehubungan dengan menu spesial.
Untuk itu, perusahaan dapat memperhatikan karakteristik kebutuhan konsumen terutama pada
dimensi yang memperoleh nilai kesenjangan negatif, memprioritaskan karakteristik teknik yang
memperoleh nilai negatif pada karakteristik kebutuhan konsumen, melakukan perbaikan pada
karakteristik teknik yang per1u ditingkatkan, serta meningkatkan kinerja pada karakteristik teknik
terutama yang memperoleh nilai kepentingan relatif sangat tinggi, tinggi, dan cukup tinggi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28390 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ LEY p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain