Computer File
Analisa faktor-faktor penyebab kecacatan pada produk kain polyester untuk mengurangi kerugian di lokasi tenun 5 PT. X
Untuk dapat bertahan dalam dunia perdagangan dan meningkatkan profit yang didapat,
perusahaan dituntut untuk mampu memaksimalkan peluang maupun sumber daya yang
dimiliki. Salah satunya adalah membuat produk atau menghasilkan jasa yang memiliki
kualitas yang baik.
PT.X adalah perusahaan yang bergerak di industri tekstil. PT.X memproduksi
kain polyester dalam berbagai corak yang kemudian dijual kepada para pembeli. Kain
polyester adalah bahan setengah jadi yang harus diproses lebih lanjut sehingga menjadi
produk akhir.
PT.X memiliki 6 lokasi tenun. Dari ke enam lokasi proses produksi tenun yang dimiliki perusahaan, lokasi tenun 5 memiliki rata - rata tingkat kecacatan produk sebesar 27,22% selama periode Bulan April sampai Bulan September 2013, lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kecacatan lokasi lainnya yang memiliki rata- rata tingkat
kecacatan kurang dari 15%.
PT. X mempunyai toleransi kecacatan 10%. Pada periode Bulan April sampai Bulan September 2013 di lokasi tenun 5 terdapat 14.192 meter kain kualitas grade b dari
total 52.131 meter kain yang diproduksi. Hasil kain dengan kualitas yang tidak sesuai
dengan permintaan pemesan tidak dapat diterima oleh pemesan dan harus dijual kepada
konsumen lainnya dengan harga lebih murah. Hal tersebut berdampak PT. X kehilangan
pendapatan sebesar Rp.179.577.207 (14,98%) selama periode Bulan April sampai September 2013.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Diawali dengan melakukan wawancara dengan kepala bagian quality control sehubungan dengan produk cacat di lokasi tenun 5. Kemudian dilakukan pengamatan
langsung terhadap proses produksi kain di perusahaan untuk dapat memahami faktor-faktor
penyebab terjadinya kecacatan pada kain polyester. Juga diperoleh data mengenai
permintaan produk kain, data output produksi kain, bagan struktur organisasi dan alur
proses produksi. Untuk mengetahui perbedaan pendapat antara kepala bagian quality
control dan operator yang langsung menangani produksi kain mengenai faktor-faktor
penyebab kecacatan produksi maka dilakukan pembagian kuesioner kepada 21 orang
operator yang terlibat langsung dengan proses produksi pembuatan kain polyester.
Terdapat 15 jenis tipe kecacatan yang terjadi dalam produksi kain tenun. Jenis
kecacatan tertinggi yang terjadi adalah jenis cacat putus lusi dengan nilai rata-rata selama
Bulan April sampai September 2013 sebesar 35.34%, carang 18.47%, dan flot 16.65%. Oleh
karena itu penelitian difokuskan kepada ketiga jenis cacat tersebut Genis cacat putus lusi,
carang dan flott karena mempunyai rata-rata tingkat kecacatan sebesar 70,46% dari semua
total kecacatan yang terjadi pada produk kain di lokasi tenun 5.
Faktor penyebab kecacatan putus lusi yang paling banyak terjadi disebabkan
oleh faktor dari machine yang sering tidak berfungsi sehingga menimbulkan kecacatan.
Faktor penyebab kecacatan carang yang paling banyak terjadi disebabkan oleh faktor dari
man yang melakukan inspeksi secara tidak teliti, dan faktor penyebab kecacatan flot yang
paling banyak terjadi disebabkan oleh faktor dari material yang buruk sehingga
menyebabkan hasil tenunan menjadi cacat.
Saran yang dapat mengurangi tingkat kecacatan di lokasi tenun 5 PT. X yaitu
perlu dilakukan penambahan inspeksi pada awal proses dan sepanjang proses produksi
disamping di akhir proses produksi penyelarasan antara pendapat kepala bagian quality
control dan operator mengenai faktor-faktor penyebab kecacatan sehingga kecacatan dapat
diminimalisasi. Kedua, disarankan melakukan penyelarasan antara pendapat kepala bagian
quality control dan operator mengenai faktor-faktor penyebab kecacatan jenis cacat lusi
putus yang disebabkan karena benang lusi bergesekkan dengan rapier yang melintas dan
jenis cacat carang yang disebabkan karena mesin otomatis tidak berhenti di saat ada benang
pakan yang putus sehingga jenis kecacatan tersebut dapat diminimalisasi. Ketiga, perlu
dibuat standard procedure operation sehingga para karyawan dapat mengetahui standar
yang dimiliki perusahaan dalam membuat suatu produk dan perlu dilakukan maintenance
mesin secara berkala agar kondisi mesin dapat dipantau.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28892 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ DAV a/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain