Computer File
Peranan pengendalian kualitas untuk mengurangi produk cacat di PT. X
Pengendalian kualitas merupakan salah satu upaya PT. X untuk meminimalkan produk cacat yang muncul di kedua divisi cetak kertasnya yaitu divisi cetak web dan sheet. Saat ini PT. X menghadapi masalah yang berhubungan dengan kualitas produk yang dihasilkan oleh kedua divisi tersebut, dari 37 proyek yang dikerjakan divisi cetak web, 23 proyek (62,16%)diantaranya menghasilkan produk cacat yang melebihi batas toleransi, sedangkan divisi cetak sheet ada 133 proyek yang sudah dikerjakan selama tahun 2012, dan 15 (11,28%)proyek di antaranya menghasilkan produk cacat yang melebihi batas toleransi. Untuk meminimalkan produk cacat yang melebihi batas toleransi tersebut, masalah ini dapat dianalisis menggunakan 2 alat bantu yang ada dalam teori pengendalian kualitas yaitu pareto chart-and-effect diagram. Pareto chart merupakan alat yang dapat menampilkan urutan produk cacat dimulai dari yang paling sering muncul dalam bentuk grafik dengan prinsip 80 persen masalah yang dihadapi perusahaan diakibatkan oleh 20 persen penyebab, sehingga membuat perusahaan menjadi lebih mudah mengetahui jenis kecacatan yang mana yang menjadi prioritas untuk diatasi. Sedangkan cause-and-effect diagram merupakan alat bantu yang yang dapat membantu perusahaan untuk mencari tahu penyebab kemunculan dari setiap jenis kecacatan produk dalam bentuk rangkaian batang-batang yang menyerupai bentuk tulang ikan, sehingga membuat perusahaan menjadi lebih memahami penyebab dari masalah yang sedang dihadapinya.
Penelitian diawali dengan wawancara dengan beberapa supervisor. staf dan operator mesin di departemen produksi, dari hasil wawancara ini didapat informasi mengenai proses produksi, pengendalian kualitas yang sudah dijalankan PT. X, jenis kecacatan yang muncul serta penyebab kemunculannya. Setelah itu penulis melakukan observasi seeara langsung yang menghasilkan informasi mengenai proses produksi, beberapa jenis produk cacat yang muncul saat proses produksi serta mencermati penyebabnya, dan mengamati tata letak di departemen produksi. Hasil wawancara dan observasi tersebut selanjutnya dipelajari, dipahami, dikumpulkan, diinterpretasikan, dianalisa dan disajikan menggunakan teori yang ada.
Setelah dilakukan perhitungan, total kerugian material yang dialami perusahaan akibat dari kemunculan produk cacat di divisi cetak web dan sheet selama tahun 2012 adalah sebesar Rp. 253.858.605. Jumlah kerugian tersebut sudah dikurangi dengan hasil penjualan produk cacat.
Faktor manpower adalah faktor penyebab kecacatan produk yang paling sering muncul yaitu sebanyak 7 kali, karena itu penulis menyarankan PT. X untuk menangani masalah ketidaktelitian, ketidaktangkasan, dan tidak konsentrasinya operator mesin ketika melakukan proses cetak, 3 masalah ini dapat diatasi dengan cara menambah job description untuk mengawasi operator ketika proses cetak berlangsung dan mengurangi/menghilangkan job description yang bersifat administratif agar kinerja operator lebih teliti, tangkas, dan konsentrasi. Ada dua jenis kecacatan yang paling sering dan pasti muncul dikedua divisi catak yang ada di PT. X masing-masing adalah warna tidak rata dan register tidak sesuai, tetapi perusahaan tidak dapat melakukan apa-apa untuk menghilangkan/mengurangi jenis kecacatan ini hanya karena pengalaman operator yang dapat menentukan jumlah munculnya produk cacat jenis ini. Oleh karena itu penulis menyarankan agar PT. X menangani jenis kecacatan ketiga terbanyak yaitu hasil cetakan kotor di divisi cetak sheet dan kertas hasil cetakan sobek di divisi cetak web.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp28901 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ WAH p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain