Computer File
Upaya United Nations Interim Administration Mission in Kosovo (UNMIK) dalam rekonstruksi pasca konflik di Kosovo
Etnis Albania di Kosovo mendapatkan otonomi yang lebih besar di dalam bekas negara Yugoslavia ketika terjadi amandemen konstitusi pada tahun 1974. Mereka juga mendapat beberapa hak istimewa di bawah kepemimpinan Josip Broz Tito. Hal tersebut bertahan hingga pada akhirnya pemimpin Serbia, Slobodan Milosevic, naik ke tampuk kekuasaan. Pada tahun 1989, Milosevic menarik kembali status otonomi Kosovo. Akibatnya, etnis Albania pun kehilangan hak-hak sipil dan politik mereka. Setelah bertahun-tahun mengalami tekanan, sebuah gerakan gerilya bersenjata muncul dan mulai melawan pemerintah Serbia. Permusuhan antara pemerintah Serbia dan etnis Albania di Kosovo mengakibatkan pecahnya konflik bersenjata. Setelah beberapa usaha-usaha untuk mendamaikan kedua belah pihak gagal, NATO memulai serangan udaranya terhadap Serbia. Pemerintah Serbia menyerah 78 hari kemudian dan setuju untuk menarik pasukan bersenjata mereka dari Kosovo. Setelah konflik berakhir dan meninggalkan Kosovo dalam kondisi yang berantakan, Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi 1244 yang memberi kuasa kepada UNMIK untuk melaksanakan fungsi administrasi sementara di Kosovo. Operasi sejenis UNMIK merupakan hal yang baru dalam sejarah misi peacekeeping PBB terkait dengan ruang lingkup dan kompleksitasnya. Penelitian ini membahas mengenai upaya UNMIK dalam rekonstruksi pasca konflik di Kosovo. Penulis menyimpulkan bahwa UNMIK telah melakukan upaya-upayanya dalam rekonstruksi pasca konflik di Kosovo. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari buku, jurnal, laporan, dokumen PBB, dan internet.
Kata kunci: UNMIK, Kosovo, Serbia, Yugoslavia
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29095 | DIG - FISIP | Skripsi | HI BET u/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain