Computer File
Analisa kewajiban perpajakan industri panas bumi (geothermal) : studi kasus PT EDC Indonesia
Penelitian ini membahas kewajiban perpajakan industri panas bumi pada perusahaan PT EDC Indonesia. Perusahaan merupakan perusahaan pengembang sumber daya energi panas bumi yang diubah menjadi tenaga listrik. Perusahaan berlokasi di Graha Mandiri Lt 12A, Jalan Imam Bonjol 61, Jakarta Pusat. Kondisi pertambangan perusahaan saat ini sedang berada di tahap awal eksplorasi dan memiliki lokasi konsesi atau pertambangan di daerah Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Perusahaan yang baru berdiri pada tahun 2011 belum sepenuhnya mengerti tentang aspek perpajakan yang ada dalam industri panas bumi.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) kewajiban perpajakan apa saja yang muncul selama proses pencarian dan pertambangan panas bumi berlangsung; (2) masalah apa yang timbul dari peraturan yang terkait dengan industri panas bumi; dan (3) pajak apa saja yang telah dibayarkan oleh perusahaan dengan kondisi perusahaan saat ini. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah : (1) mengetahui dan mempelajari aspek perpajakan yang berkaitan dengan industri panas bumi; (2) melihat permasalahan yang timbul dari Undang-undang yang berlaku dalam industri panas bumi; (3) mengetahui pajak yang telah dibayarkan berdasarkan kondisi perusahaan saat ini. Selain menganalisa aspek perpajakan yang terkait dalam industri sumber daya energi panas bumi, penelitian ini juga membantu memastikan perusahaan telah melaksanakan kewajiban perpajakan, sehingga perusahaan bisa meningkatkan tingkat kepatuhan perpajakannya.
Peneliti menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Metode penelitian ini berusaha mengumpulkan, menyajikan, menggambarkan, serta menganalisis data agar dapat diperoleh suatu gambaran yang jelas atas objek yang diteliti untuk selanjutnya diolah untuk ditarik kesimpulan serta diberikan rekomendasi jika diperlukan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian lapangan (field research) dan tinjauan pustaka (literature review). Informasi yang didapat kemudian diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan gambaran hasil penelitian secara garis besar.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) kewajiban perpajakan yang muncul seperti PPh, PPN, PPnBM, Bea Masuk, dan PBB disesuaikan berdasarkan tahap pengerjaan mulai dari survey pendahuluan, eksplorasi, studi kelayakan hingga eksploitasi dan pemanfaatan; (2) masalah yang timbul terkait perbedaan istilah dalam dasar pengenaan pajak penghasilan perusahaan hingga pembebasan bea masuk, PPN, PPnBM atas impor barang kegiatan eksplorasi yang melemahkan kegiatan usaha lokal; dan (3) masih ada kewajiban perpajakan yang belum dilaksanakan seperti tidak melaporkan SPT badan serta belum membuat laporan posisi keuangan. Demi kelancaran aktivitas operasi perusahaan sebaiknya perusahaan menaati peraturan-peraturan perpajakan yang ada. Adapun saran yang diberikan oleh penulis yaitu : (1) revisi Undang-Undang Perpajakan yang terkait dengan pengusahaan panas bumi dan menyesuaikannya dengan standar akuntansi yang berlaku saat ini; (2) mempekerjakan staf khusus bagian akunting; (3) menyewa konsultan pajak profesional untuk mengurus perpajakan perusahaan; dan (4) meng-update pengetahuan mengenai peraturan perpajakan terbaru dengan membaca buku atau berkonsultasi pada Account Representative Kantor Pelayanan Pajak.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29614 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ARI a/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain