Computer File
Peranan supplier costing system sebagai alat bantu manajemen dalam pemilihan pemasok untuk memperoleh total biaya perolehan terendah serta meningkatkan laba operasional : studi kasus pada PD Cahaya Tiara
Era globalisasi memberikan dampak besar bagi perekonomian global dan bagi industri bisnis di Indonesia. Persaingan yang semakin intens seolah memberikan peluang bagi para pelaku ekonomi untuk berkembang dan sekaligus juga memberikan kesempatan yang sama untuk kalah dalam persaingan yang semakin kuat ini. Industri teksil adalah salah satu industri di Indonesia yang mendapatkan imbas dari persaingan global. Batas antar Negara yang semakin tipis akibat globalisasi menyebabkan banyaknya produk-produk dari negeri China yang masuk kedalam lingkungan bisnis di tanah air. Mulai dari mesin produksi, suku cadang, hingga bahan baku untuk industri teksil, produk dari Negeri tirai bambu ini dikenal memiliki daya saing yang baik dalam sisi harga. Pada dasarnya, salah satu tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba untuk menunjang pertumbuhannya. Bagi sebuah perusahaan dagang, yang memperoleh laba dari selisih antara harga jual yang ditetapkan dengan harga beli yang diperoleh, sangatlah penting untuk dapat memperoleh barang dengan harga perolehan serendah mungkin. Banyak perusahaan yang memilih pemasok yang dapat memberikan harga barang terendah, dengan maksud agar mereka dapat memperoleh laba yang lebih besar. Namun yang tidak menjadi perhatian adalah bahwa pemasok yang menawarkan harga rendah tersebut sering kali menimbulkan biaya terkait aktivitas perolehan barang (procurecement activities costs)yang tinggi. Tingginya biaya terkait aktivitas perolehan barang akan mengakibatkan total biaya perolehan (total cost of ownership)yang tinggi dan hal ini akan menyebabkan laba operasional berkurang. Supplier Costing System adalah salah satu bentuk dari strategic activity-based management yang bertujuan untuk memilih pemasok dengan total biaya perolehan terendah. Objek penelitian ini adalah PD. Cahaya Tiara yang berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata no.493 RT 002 RW 001 Bandung 40252. Perusahaan yang telah berusia tiga belas tahun ini menyediakan suku cadang, perlengkapan, serta bahan untuk industri tekstil. Periode penelitian adalah pada bulan April, Mei, dan Juni 2014 dan dibatasi pada perhitungan total biaya pemasok untuk benang viscose rayon 120D. Total biaya pemasok menurut PD. Cahaya Tiara saat ini didapat dari perhitungan harga beli ditambah dengan biaya pengiriman barang. Terdapat tiga pemasok yaitu pemasok YQP sebagai pemasok utama dengan harga rata-rata Rp67.200/kg, pemasok JMS dengan harga rata-rata Rp67.760/kg dan untuk pemasok GAI tidak terdapat transaksi pembelian pada periode penelitian. Berdasarkan perhitungan supplier costing system yang dilakukan pada penelitian ini diketahui bahwa harga rata-rata menurut pemasok YGD adalah Rp67.439/kg dan pemasok JMS Rp67.778. Pemasok JMS memiliki total biaya aktivitas terkait perolehan barang yang lebih rendah, namun secara keseluruhan pemasok YGD tetap memiliki total biaya perolehan yang paling rendah. Hal ini disebabkan karena pemasok YGD memberikan harga benang dan biaya pengiriman yang lebih rendah. Namun penulis menyarankan PD. Cahaya tiara untuk memilih pemasok JMS apabila pada masa yang akan datang ditemukan bahwa pemasok JMS dapat memberikan harga benang ditambah biaya pengriman yang lebih rendah dibandingkan dengan pemasok YGD.
Kata kunci: supplier costing, ABM, biaya perolehan, laba operasional.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29622 | DIG - FE | Skripsi | AKUN THA p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain