Computer File
Penerapan pengendalian kualitas untuk mengurangi kecacatan produk kain man suitting di CV. KX, Cimahi
Salah satu industri yang diprioritaskan untuk dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian adalah Industri Tekstil dan Produk Tekstil (ITPT). Hal ini dikarenakan Industri Tekstil dan Produk Tekstil memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional yaitu sebagai penyumbang devisa negara, menyerap tenaga kerja dalam jumlah cukup besar, dan sebagai industri yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sandang nasional. CV. KX merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil, yang berdiri sejak tahun 1982 di daerah Cimahi, Jawa Barat. CV. KX menawarkan kain polyester polos dan bermotif. Hasil produksi dari CV. KX dipasarkan untuk memenuhi pasaran lokal maupun ekspor. Terdapat tiga jenis tingkatan kualitas yang ditetapkan di CV. KX, yaitu grade A, grade B dan grade C. Kain grade A merupakan jenis kualitas terbaik di perusahaan. CV. KX juga telah menetapkan standar produksi kain grade A minimum 90% dari total produksi, grade B maksimum 8%, dan grade C maksimum 2%. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi proses produksi, wawancara kepada production manager dan kepala departemen produksi, pengumpulan data tertulis perusahaan, serta kuesioner yang dibagikan kepada operator yang terlibat langsung dalam proses produksi kain man suitting. Selain itu juga, dilakukan studi literatur. Proses produksi kain man suitting terdiri atas 5 tahap yaitu pemartaian, persiapan (pre-treatment), pencelupan dan pencucian reduksi, penyempurnaan akhir serta pengemasan (packing). CV. KX melakukan tiga tahapan inspeksi. Inspeksi 1 dilakukan pada saat penerimaan bahan baku berupa kain grey, inspeksi 2 dilakukan pada saat proses produksi berlangsung, dan inspeksi 3 dilakukan setelah proses produksi selesai, sebelum barang dikirim kepada pelanggan. Sepanjang Tahun 2013, dari berbagai jenis kain yang ditawarkan, kain jenis man suitting tidak dapat memenuhi standar produksi. Untuk grade A produksi kain man suitting hanya mampu mencapai 75,8%. Begitu pula untuk persentase grade B yang dihasilkan melampaui batas maksimum 8%, yakni sebesar ll7% dan grade C yang dihasilkan juga melampaui batas maksimum 2%, yakni 12,5%. Jenis kecacatan yang terjadi pada kain man suitting dikategorikan menjadi 7 jenis kecacatan, meliputi: cacat grey, cacat kotor noda, cacat kotor obat, cacat pegangan kain (handfeel) tidak sesuai, kain berlubang atau sobek, serta cacat crease-mark. Kecacatan dapat disebabkan oleh 5 faktor, yaitu faktor manpower, faktor machine, faktor method, faktor material, serta faktor environment. Faktor utama penyebab kecacatan kain jenis man suitting di CV. KX adalah faktor manpower. Hasil ini diperoleh dengan membandingkan pendapat kepala departemen produksi dengan kuesioner yang dibagikan kepada operator. Banyaknya jumlah produk cacat menyebabkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk menjual produknya dengan harga yang diharapkan Sepanjang tahun 2013, akibat tidak dapat memenuhi standar produksi, maka perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp. 2.630.220.000,00. Saran kepada perusahaan untuk mengurangi tingkat kecacatan sebagai berikut: pertama, faktor manpower perlu menjadi fokus utama perusahaan dalam upaya mengurangi tingkat kecacatan. Kedua, perlu adanya peraturan secara tertulis yang benar-benar dipahami oleh pekerja. Hal ini berguna ketika pekerja melakukan pekerjaannya dalam kondisi tanpa pengawasan dari kepala departemen produksi dan manajer. Ketiga, perusahaan perlu merawat dan menjaga kondisi lingkungan pabrik agar tetap bersih, sehingga tidak mengganggu proses produksi dan produk yang dihasilkan. Keempat, diperlukan ketelitian pekerja dalam pencatatan produk yang diketahui mengalami penyimpangan di dalam proses produksi, sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan sedini mungkin. Kelima, perlu adanya pelatihan untuk menyadarkan pekerja mengenai dampak yang terjadi akibat kelalaian yang dilakukan pekerja. Keenam, perlu mengadakan pelatihan agar ada keselerasan pandangan antara tenaga kerja dan kepala departemen produksi dalam memahami faktor penyebab timbulnya kecacatan produk kain man suitting.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29719 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ ALE p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain