Computer File
Penerapan konsep value-at-risk sebagai metoda analisis kelayakan investasi infrastruktur pada kasus proyek pelabuhan supply base : studi kasus PT. XYZ
Salah satu pendekatan umum penilaian kelayakan proyek adalah melalui analisis
estimasi arus kas proyek yang mempertimbangkan konsep time value of money.
Kelayakan diukur dengan beberapa parameter seperti NPV, IRR dan Payback
Period. Konsep tersebut menghasilkan satu nilai tunggal untuk tiap parameternya.
Konsep ini bersifat deterministik sebab mengasumsikan arus kas bersifat pasti.
Pada kenyataannya arus kas dapat bervariasi akibat dari variabilitas faktor
pemengaruhnya. Kondisi ini menggambarkan ketidakpastian yang menjadikan
kelayakan proyek pada kondisi yang berisiko
Tujuan penelitian ini untuk memberikan kajian penilaian kelayakan proyek
dengan pendekatan Value-at-Risk (VaR) yang memperhitungkan risiko melalui
pendekatan stokastik/probabilistik. Konsep VaR merangkum kerugian maksimum
yang mungkin terjadi dengan tingkat kepercayaan tertentu. Dengan kata lain, VaR
menggambarkan sebuah keadaan dimana arus kas proyek menerima risiko terberat
sesuai dengan risiko yang didefinisikan. Pada penelitian ini, Capital Asset Pricing
Model (CAPM) digunakan untuk menentukan Cost of Equity, sedangkan tingkat
diskonto menggunakan Weighted Average Cost of Capital. Selain arus kas,
WACC juga dihitung menggunakan analisis stokastik. Variabel risiko disimulasi
dengan metode Monte Carlo sesuai distribusi probabilitas masing-masing variabel
risiko.Konsep perhitungan stokastik juga pernah dikembangkan oleh Ye dan
Tiong (2000) dan Heni Fitriani (2006) melalui NPV-at-risk dengan nilai tunggal
pada tingkat diskontonya.
Dari hasil simulasi menunjukan bahwa pelabuhan supply base yang dijadikan
objek penelitian layak secara investasi karena memiliki parameter melebihi
batasan-batasan kelayakan. Berdasarkan tiga kali simulasi dengan masing-masing
10.000 iterasi, didapat rata-rata NPV proyek pada tingkat keyakinan 95%
terhitung Rp19,8 miliar. Rata-rata IRR proyek 13,4% lebih besar dari mean
WACC hasil simulasi 11,06%. Sementara perhitungan NPV dan IRR
deterministik berturut-turut adalah Rp 352,8 miliar dan 18,01%. Dengan konsep
VaR dapat ditunjukkan bahwa dengan mengadopsi konsep risiko terdapat rentang
selisih yang lebar antara nilai parameter kelayakan. Artinya konsep VaR akan
memberikan gambaran yang lebih konservatif kepada pemangku kepentingan
untuk memperkirakan dampak risiko yang harus ditangung proyek.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1527 | T/DIG - PMTS | Tesis | TES-PMTS MAN p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain