Computer File
Upaya Save The Children dalam mengatasi masalah kesejahteraan anak-anak korban Tsunami Aceh 2004 (2005-2009)
Bencana alam merupakan kejadian luar biasa di luar kendali manusia. Siapapun dapat menjadi korbannya, termasuk kaum anak-anak. Namun, anak-anak merupakan pribadi yang rentan secara fisik dan mental. Hal tersebut menjadi alasan mengapa anak-anak korban bencana perlu diberikan perhatian khusus. Salah satu bencana alam terbesar yang pernah dialami oleh Indonesia ialah gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Peristiwa tersebut menghancurkan sebagian wilayah daratan Provinsi Aceh, serta tempat tinggal dan sarana pendidikan. Tidak hanya itu, peristiwa ini juga memisahkan anak-anak dari keluarganya, serta menimbulkan luka psikologis bagi anak-anak di Aceh. Hal tersebut membuat kesejahteraan anak terganggu. Pemerintah Republik Indonesia sebagai aparat negara yang bertanggung jawab pun tidak tinggal diam. Meski demikian, dalam upayanya mengatasi dampak tsunami Aceh pemerintah RI memiliki sejumlah keterbatasan. Save the Children sebagai salah satu organisasi internasional non-pemerintah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah kesejahteraan anak-anak korban tsunami Aceh. Pada tahun 2005-2009 Save the Children melakukan upaya pemulihan trauma, penyatuan kembali anak dengan keluarga, dan pembangunan infrastruktur. Mengacu pada teori manajemen bencana, upaya yang dilakukan oleh Save the Children dapat dikategorikan upaya pada tahap pemulihan. Kemudian, mengacu pada konsep upaya yang dikemukakan oleh Alan Fowler, upaya yang dilakukan oleh Save the Children dapat dikategorikan sebagai upaya untuk kesejahteraan manusia.
Kata kunci: Anak-anak, Tsunami Aceh, Save the Children, kesejahteraan
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp30504 | DIG - FISIP | Skripsi | HI WAY u/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain