Computer File
Reduksi logam berat Cr dan Cu dari limbah cair industri tekstil dengan metoda koagulasi dan adsorpsi
Perkembangan industri tekstil di Indonesia semakin meningkat khususnya di kota
Bandung, namun pengolahan limbah cair industri tekstil tidak ikut berkembang. Limbah
cair indsutri tekstil mengandung zat warna, logam berat, COD, BOD dan TSS, dengan
kandungan zat warna dan logam berat yang tinggi. Logam berat merupakan komponen
dalam zat warna, yang bersifat racun, karsinogenik dan mutagenik. Pengolahan limbah cair
industri tekstil di kota Bandung kebanyakan menggunakan metode lumpur aktif. Metode
lumpur aktif kurang efektif dan efisien untuk menghilangkan zat warna, COD dan logam
berat dalam limbah cair tekstil. Selain itu, membutuhkan lahan yang besar dan
membutuhkan keterampilan dalam pemeliharaan lumpur aktif. Oleh karena itu dapat
digunakan metode kimia yang didasarkan pada perbedaan sifat kimia polutan seperti
kelarutan, maupun metode fisika yang didasarkan pada perbedaan sifat fisik polutan seperti
ukuran dan densitas. Penggabungan metode fisika-kimia dibarapkan dapat mereduksi lebih
banyak polutan.
Pengolahan limbah cair tekstil yang dipilih secara kimia-fisika yaitu dengan metode
koagulasi (menggunakan alum dan FeS04) dan metode adsorpsi (menggunakan fly ash).
Model sampel limbah cair yang digunakan merupakan larutan garam logam Cr(VI) dan
Cu(II). Koagulasi dilakukan menggunakan jenis koagulan berupa alum, FeS04 dan
kombinasi alum-FeS04. Pembuatan adsorben dilakukan dengan temperatur karbonisasi
400°C dan 600°C, dan aktivasi dengan HCl dan NaOH pada konsentrasi 12 M dan 6 M.
Pengamatan dilakukan pula dengan membandingkan adsorben dengan aktivasi terbadap
adsorben tanpa aktivasi. Analisa kadar logam berat Cr(VI) dan Cu(II) dilakukan dengan
spektrofotometri. Analisa morfologi dan kandungan komponen fly ash dilakukan dengan
Scanning Electron Microscopes (SEM) dan Energy Dispersive Spectrometry (EDS).
Penelitian ini terdiri dari dari beberapa tahap yaitu pembuatan adsorben dan pengujian
kinerja adsorben, pemilihan jenis koagulan terbaik yang dapat mereduksi logam berat,
integrasi proses koagulasi dan adsorpsi, dan penentuan laju adsorpsi dengan model pseudo
orde satu dan pseudo orde dua.
Adsorben terbaik untuk logam Cr(VI) adalah fly ash hasil karbonisasi 600°C
dengan aktivasi HCI 12M (49,48% reduksi), sedangkan untuk logam Cu(II) adalah fly ash
hasil karbonisasi 400°C dengan aktivasi NaOH 12M (91,16% reduksi). Koagulan terbaik
untuk logam Cr(VI) adalah FeS04 yang dapat mereduksi 28,21% Cr, sedangkan untuk
logam Cu adalah kombinasi alum-FeS04 yang dapat mereduksi 75,83% Cu. Integrasi
proses koagulasi-adsorpsi hanya dapat mereduksi 40,14% Cr, akan tetapi dapat mereduksi
99,72% Cu. Laju adsorpsi logam Cr(VI) dan Cu(II) mengikuti model pseudo orde dua
dengan konstanta laju adsorpsi Cr sebesar 0,04 dan konstanta laju adsorpsi Cu sebesar 0,4.
Kapasitas adsorpsi yang diperoleh adalah 5,6053 mg Cr/g adsorben dan 9,1659 mg Cu/g
adsorben. Waktu terbaik adsorpsi Cr dicapai pada 120 menit dengan persentase reduksi
sekitar 55%, sedangkan waktu terbaik adsorpsi Cu dicapai pada 50 menit dengan
persentase reduksi sekitar 91%.
Kata kunci: adsorpsi,fly ash, logam berat, koagulasi, alum, FeS04.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp30547 | DIG - FTI | Skripsi | TK YUL r/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain