Computer File
Evaluasi atribut yang memicu terjadinya impulse buying pada produk fashion di situs x
Online shop merupakan cara berbelanja dimana konsumen dapat melihat-lihat produk yang ditawarkan perusahaan pada situs perusahean. Pade tahun 2013, Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp 130 triliun. Perkembangan e-commerce di Indonesia juga diperkirakan naik mencapai 71 %, terbesar di dunia dengan nilai US$ 1,8 miliar. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa berbelanja secara online dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya impulse buying, dimana konsumen dapat
melihat-lihat beragam produk dengan lebih mudah. Konsumen dapat membandingkan harga tanpa harus keluar masuk dari satu toko ke toko lain, konsumen juga tak perlu membawa belanjaan yang semakin berat ketika jumlah produk yang dibeli bertambah. Berdasarkan hasil studi literatur dan hasil wawancara, didapatkan beberapa atribut yang kemudian diteliti lebih lanjut dengan menyebarkan kuesioner online untuk mengetahui atribut apa saja yang dapat memicu terjadinya impulse buying. Hasil dari kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan metode PCA (Principal Component Analysis) sehingga didapatkan kelompok atribut yang dapat memicu impulse buying pada situs perusahaan. Kelompok atribut yang didapatkan adalah marketing, service, tampilan dan atribut penunjang. Dari hasil PCA dibuat alat ukur untuk mengetahui kemampuan situs perusahaan dalam memicu terjadinya impulse buying. Usulan perbaikan kemudian diberikan berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan terhadap situs Perusahaan X. Usulan diberikan pada atribut sistem cicilan dan atribut iklan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31179 | DIG - FTI | Skripsi | TI HAR e/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain