Computer File
Pengaruh berat biji kedelai per 100 biji kedelai lokal dan impor, jenis koagulan tofu terhadap kualitas produk tofu
Kacang kedelai masih merupakan komoditi penting bagi masyarakat tetapi masalah
pemenuhan kebutuhan di dalam negeri masih dipenuhi dari impor. Kenaikan impor dan
penurunan penyediaan produksi kedelai di dalam negeri menyebabkan pemerintah berupaya untuk mencapai swasembada kedelai agar ketergantungan produk impor dapat ditekan atau dikurangi. Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu mempelajari pengaruh berat biji kedelai per 100 biji kedelai lokal atau impor terhadap kualitas produk tofu; mempelajari pengaruh jenis koagulan tofu terhadap kualitas produk tofu; mempelajari interaksi antara pengaruh berat biji kedelai per 100 biji kedelai (lokal atau impor) dan jenis koagulan tofu terhadap kualitas produk
tofu. Manfaat dari penelitian yang dilakukan yaitu memperoleh kualitas produk tofu yang baik / tinggi dengan mengetahui waktu proses koagulasi, temperatur koagulasi, jenis koagulan, dan biji kedelai yang paling baik.
Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari penelitian pendahuluan dan utama. Pada penelitian pendahuluan menggunakan analisis varian (Analysis of Variance / ANOVA) dan
metode LSD (Least Significant Difference) untuk mengetahui pengaruh jumlah biji kedelai lokal dan impor terhadap massa kedelai; pengaruh rasio kedelai : air rendam dan jumlah biji kedelai terhadap perolehan padatan bubur kedelai; dan pengaruh jumlah biji kedelai lokal dan impor dalam bubur kedelai terhadap perolehan padatan bubur kedelai. Pada penelitian utama menggunakan ANOVA, LSD, dan persamaan Arrhenius untuk mengetahui pengaruh jenis koagulan dan waktu koagulasi terhadap tinggi endapan produk tofu serta pengaruh temperatur koagulasi dan jenis koagulan terhadap perolehan padatan produk tofu.
Hasil penelitian pada penelitian pendahuluan diperoleh bahwa dari keempat varietas biji kedelai lokal Banyuwangi, lokal Surakarta, impor USA, dan impor Canada, maka dapat disimpulkan massa per 100 biji kedelai bila diurutkan dari yang terberat adalah kedelai kuning impor dari Canada 18.61 gram; impor USA 18.16 gram; lokal Banyuwangi 10.81 gram; dan terakhir lokal Surakarta 7.45 gram. Pada bubur kedelai dengan rasio kedelai : air rendam diperoleh kesimpulan rasio 1: 10 merupakan rasio yang optimal untuk memperoleh % padatan kedelai. Pada rasio kedelai : air rendam 1:10 diperoleh kesimpulan % padatan yang tertinggi adalah vatietas lokal Surakarta 10,36%; lokal Banyuwangi 8,09%; impor Canada 6,38%; dan terakhir kedelai impor USA 5,68%. Pada penelitian utama diperoleh bahwa bubur kedelai varietas Surakarta yang ditambah dengan koagulan GDL; MgS04; CaS04; MgClz; dan CaCh lebih baik jika dibandingkan dengan bubur kedelai vatietas Banyuwangi secara berturut-turut.
Pengaruh temperatur terhadap jenis koagulan bubur kedelai sesuai dengan hukum Arrhenius bahwa proses pengendapan bubur kedelai dengan berbagai jenis koagulan sangat dipengaruhi oleh temperatur.
Kata kunci : kedelai lokal dan impor, biji kedelai, jenis koagulan, waktu dan temperatur koagulasi, tofu, kualitas produk tofu
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31241 | DIG - FTI | Skripsi | TK PUT p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain