Computer File
Pengaruh konsentrasi enzim α-amilase, β-amilase, dan selulase dalam onggok terhadap perolehan biosirup
Industri tapioka menghasilkan banyak limbah berupa onggok dan karena hal itu
digunakan onggok sebagai pembuatan biosirup dengan hidrolisis enzimatis. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mempelajari hidrolisis pati yaitu pada liquifaksi pati oleh enzim α-amilase
dan pada sakarifikasi dekstrin oleh β-amilase menjadi biosirup dan juga mempelajari
hidrolisis selulosa oleh enzim selulase menjadi biosirup. Manfaat penelitian ini adalah bagi
para ilmuwan penambah pengetahuan tentang biokonversi tepung onggok menjadi biosirup,
bagi industri tapioka sebagai landasan industri tanpa limbah, sedangkan bagi pemerintah
sebagai masukan pembuatan industri tapioka SNI tanpa limbah.
Metode penelitian yang digunakan pada percobaan ini terdiri atas dua tahap yaitu
tahap pertama adalah penelitian pendahuluan yaitu berupa liquifaksi pati onggok sedangkan
tahap kedua merupakan penelitian utama yang terdiri atas sakarifikasi dan hidrolisis selulosa.
Enzim yang digunakan untuk proses liquifaksi adalah enzim α-amilase. Enzim yang
digunakan untuk proses sakarifikasi dekstrin adalah enzim β-amilase. Enzim yang digunakan
untuk hidrolisis selulosa adalah enzim selulase. Tahap pertama diteliti variabel enzim α-amilase
dan waktu liquifaksi pati untuk memecah pati menjadi dekstrin. Tahap kedua diteliti
variabel enzim β-amilase dan waktu sakarifikasi untuk memecah dekstrin menjadi glukosa.
Tahap kedua juga diteliti variabel enzim selulase dan waktu hidrolisis untuk memecah selulosa
menjadi glukosa.
Hasil penelitian pada penelitian pendahuluan yaitu proses liquifaksi pati diperoleh
konsentrasi enzim α-amilase dengan variasi 23,5%b menghasilkan % rendemen dekstrin
paling besar dibanding dengan konsentrasi 0,5%b dan 16%b yaitu 5,3051% selama 60 menit.
Semakin lama waktu liquifaksi cenderung semakin besar %rendemen dekstrin yang diperoleh.
Pada penelitian utama yaitu proses sakarifikasi dekstrin diperoleh konsentrasi enzim β-amilase
dengan variasi 16%b menghasilkan konsentrasi glukosa paling besar dibanding dengan
konsentrasi 11%b yaitu 37268,19 ppm selama 18 jam. Semakin lama waktu sakarifikasi
cenderung semakin besar konsentrasi glukosa yang diperoleh. Pada penelitian utama yaitu
hidrolisis selulosa diperoleh konsentrasi enzim selulase dengan variasi 71,5%b menghasilkan
konsentrasi glukosa paling besar dibanding konsentrasi 45,7% yaitu 77188,56 ppm selama 23
jam. Semakin lama waktu hidrolisis selulosa cenderung semakin besar konsentrasi glukosa
yang diperoleh.
Kata kunci : onggok, likuifaksi, α-amilase, sakarifikasi, β-amilase,enzim selulase
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31242 | DIG - FTI | Skripsi | TK KUM p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain