Computer File
Adsorpsi logam berat tembaga (II) menggunakan karbon aktif dari bahan baku kulit salak
Logam berat yang terkandung dalam air dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan manusia Apabila kandungan logam berat yang terakumulasi dalam tubuh manusia melebihi batas yang diperbolehkan, akan menimbulkan bahaya kesehatan bagi manusia. Penanganan ka:ndungan logam berat dalam air ang paling efektif adalah melalui proses adsorpsi. Adsorben yang digunakan untuk menyerap kandungan logam dalarn air adalah karbon aktif. Dalam penelitian ini, dilakukan adsorpsi logam berat Lembaga (II) dengan bantuan karbon aktif yang diperoleh melalui sintesis dari biomassa berupa kulit buah salak. Bahan dasar karbon aktif yang digunakan adalah kulit buah salak dengan aktivasi kimia menggunakan senyawa KOH yang digunakan untuk menyerap kandungan. ion logam tembaga (U) dalam air. Pada aktivasi kimia dengan senyawa KOH, digunakan rasio massa kulit salak : KOH (20%w/w) sebesar 1:4 Proses pembuatan ini terdiri dari Lahap pretreatment, karbonisasi awal, aktivasi, dan karbonisasi akhir. Karakleristik karbon aktif yang dihasilkan diuji dengan analisa BET, Scanning Electron Micro cope (SEM) dan Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (EDX). Karbon aktif yang telah dihasilkan digunakan untuk menyerap ion logam tembaga (ll) (Cu2+) dalam air dengan variasi konsentrasi awal, pH, jumlah karbon aktif, dan temperatur untuk memperoleh kondisi
terbaik. Kandungan logam berat dalam air dianalisa menggunakan spektrofotometer UVVis
dengan menggunakan pengompleks NH3 yang membentuk [Cu(NH3)4(H2O)2]2+ berwana biru tua. Karbon aktifyang dihasilkan memiliki luas permukaan 2526,446 m2/g, volume pori
1,456 cdg, dan djameter pori sebesar 23,0488 A Hasil adsorpsi yang diperoleh dengan
karbon alernatif sebanyak 30 mg tersebut pada variasi konsentrasi awal 100, 150, 200, 250,
dan 300 ppm memberikan basil terbaik pada konsentrasi awal 100 ppm dengan %removal
sebesar 27,2151%. Pada variasi pH dilakukan variasi pH 2,5; 3,5· dan 5 pada konsentrasi
awal 100 ppm memberikan kondisi pH optimum 5 dengan %removal sebesar 27,2151%.
Selanjutnya, pada variasi jumlah karbon aktif 30 mg, 60 mg, dan 90 mg akan diperoleh
%removal tertinggi saat penggunaan karbon aktif sebanyak 90 mg dengan %removal
sebesar 65,2251%. Pada variasi temperatur yang dilakukan pada suhu 25°C, 35 °C, dan 45
°C, diperoleb perbedaan basil %removal yang Lidak signifikan sekitar 65% dan dapat
dikatakan babwa variasi temperatur tidak berpengaruh pada proses adsorpsi. Proses
adsorpsi yang diperoleh untuk setiap variasi konsentrasi awal dan jumlah adsorben
menunjukkan bahwa isotermal adsorpsi ang paling sesuai mengikuti model Langmuir
dengan kapasitas adsorpsi 687,6605 mg solut/g karbon ak."1if dan konstanta Langmuir
sebesar 0,0473 L/mg untuk variasi konsentrasi awal dan 0,0296 L/mg untuk ariasijumlah
karbon aktif. Kinetika adsorpsi yang diperoleh pada seluruh variasi menunjukkan bahwa
kinetika adsorpsi yang terjadi mengikuti pseudo orde dua.
Kata kunci : logam berat, tembaga (II), karbon aktif, kulit salak, adsorpsi
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31248 | DIG - FTI | Skripsi | TK APE a/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain