Computer File
Sintesis nanosilika dari abu sekam padi menggunakan metode sol gel dengan pelarut metanol
Bumi terdiri dari berbagai bahan baku dan sumber daya alam yang sangat berlimpah
khususnya Indonesia. Indonesia terkenal akan banyaknya sumber daya alam yang dimiliki.
Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya
pada tanaman yang menghasilkan karbohidrat seperti padi, jagung. Dari banyaknya padi
yang dihasilkan terdapat limbah agrikulturaJ yang berlimpah. Salah satu limbah yang
dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah sekam padi. Di Indonesia, sekam padi masih
dianggap sebagai bahan yang tidak berguna sehingga tidak dimanfaatkan dan hanya dibakar.
Namun banyak orang belum mengetahui bahwa dalam sekam padi memiliki kandungan
silika yang cukup besar yaitu sekitar 16-18%. Berdasarkan fakta tersebut, sekam padi dapat
dimanfaatkan sebagai sumber bio-silika dan penghasil utama untuk nanosilika.
Tujuan dari penelitian ini adalah- untuk sintesis nanosilika dari sekam padi dengarr
tahapan mensintesis silika gel dari sekam padi dengan metode leaching + pembakaran dan
dilanjutkan dengan sintesis nanosilika dari silika gel dengan metode sol gel. Hasil yang
dikaji yaitu pengaruh perlakuan asam terhadap kemurnian serta karakteristik nanosilika yang
didapatkan baik itu secara kualitas maupun kuantitas.
Metode penelitian dibagi atas tiga tahap yaitu tahap penyiapan sampel, tahap sintesis
silika gel, dan tahap sintesis nanosilika. Pada tahap penyiapan sampel, sekam padi dicuci,
dikeringkan, dan kemudian ditentukan kadar silika dari sekam padi. Pada tahap sintesis silika
gel, abu sekam padi dicampurkan dengan pelarut asam sitrat (metode leaching asam sitrat)
lalu dipanaskan pada suhu 750°C. Pada tahap sintesis nanosilika, silika yang sudah
dihasilkan akan dibentuk menjadi nanosilika dengan metode sol gel. Silika yang telah
terbentuk akan ditambah NaOH menjadi natrium silikat. Natrium silikat akan dicampur
dengan HzS04 pekat dan ditambahkan pelarut metanol dan dilakukan proses waktu ageing.
Waktu ageing yang digunakan sebanyak 1,3,6 hari. Hasil silika dari proses waktu ageing
disentrifugasi dan dioven serta ditambah HCl 1M hingga menghasilkan nanosilika. Hasil
nanosilika yang ada dianalisis secara morfologi + komposisi menggunakan Scanning
Electron Microscopy (SEM) + Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (EDS) dan X-ray
Diffraction (XRD).
Berdasarkan hasil XRD, silika yang diperoleh dengan perlakuan awal asam sitrat
mampu mempertahan struktur silika amorf pada suhu 750°C. Hasil SEM +EDS
menunjukkan silika dengan kemurnian mencapai 93,08 %. Untuk hasil dari metode sol gel
modifikasi, nanosilika yang dihasilkan dari beberapa variasi memiliki kemumian dengan
kisaran antara 73-75%. Ukuran nanosilika terkecil didapat dari sampel dengan variasi pelarut
1 : 9 dan waktu ageing 3 hari yaitu antara 50- 1500 nm. Dari data XRD yang diperoleh,
pencucian nanosilika dengan HCl 1 M mampu menghilangkan pengotor hingga
menghasilkan struktur nanosilika amorf
Kata Kunci : Silika, Nanosilika, Leaching, Metode Sol Gel
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31249 | DIG - FTI | Skripsi | TK YON s/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain