Computer File
Siklisasi rantai alkil asam lemak tak jenuh ganda terkonjugasi
Senyawa aromatik seperti benzena banyak digunakan sebagai bahan kimia curah
yang mencakup sekitar 40% dari total bahan kimia curah utama. Senyawa aromatik
tersebut dibuat melalui proses cracking dan reforming dari sumber daya alam tak
terbarukan, yaitu minyak bumi. Namun cadangan minyak bumi yang kian menipis akibat
pemakaian berlebih sehingga perlu adanya pengembangan sumber energi altermatif yaitu
dari minyak nabati. Indonesia merupakan negara dengan tanah yang subur dan luas untuk
perkebunan penghasiJ minyak nabati. Salah satu potensi terletak pada pohon kemiri sunan
yang pemanfaatannya belum maksimal. Minyak dari kemiri sunan mengandung satu jenis
asam lemak terkonjugasi, yaitu asam eleostearat, dengan kadar sebesar 50% yang dapat
disiklisasi. Hasil siklisasi merupakan senyawa antara yang dapat diolah lebih lanjut untuk
sintesis senyawa aromatik.
Tahap awal percobaan dalam penelitian ini adalah pengujian angka penyabunan
min yak kemiri sunan awal. Angka penyabunan dibutuhkan untuk memberikan jumlah basa
(KOH) yang berlebih untuk menyabunkan minyak dan untuk memberikan suasana basa
agar terbentuk sabun basa. Saponitikasi minyak kemiri sunan dilakukan pada temperatur
60 oc selama 3 jam dengan adanya refluks. Garam Mg dan Cr ditambahkan pada larutan
dengan harapan dapat mensubsitusikan posisi K pada sabun sehingga membentuk sabun
basa Mg dan garam Cr(OH)3. Kemudian, pelarut (DEA) ditambahkan kepada sabun basa
Mg dengan rasio 4:1 (b/b) dan Cr(OH)3 berperan sebagai katalis untuk reaksi siklisasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi minyak kemiri sunan sebagai
bahan baku untuk sintesis senyawa antara dalam produksi senyawa aromatik dengan
memvariasikan temperatur reaksi siklisasi ( 100, 150, 200 °C) dan waktu reaksi (2, 3,5 dan
5 jam). Respon yang diamati adalah yield dari produk siklisasi dengan metode FTIR, angka
iodium dengan uji Wijs dan perhitungan yield melalui analisis performa reaksi
(kompleksasi urea). FTIR merupakan analisis kualitatif untuk mengetahui ada atau
tidaknya produk yang diinginkan. Uji Wijs dilakukan untuk menentukan angka iodium dari
minyak yang telah melalui reaksi siklisasi. Semakin menurun angka iodin campuran yang
dihasilkan dari angka iodin minyak maka semakin berhasil reaksi siklisasinya.
Kompleksasi urea merupakan analisis kuantitatif untuk mengetahui jumlah siklik yang
terbentuk.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa senyawa siklik dari sabun basa Mg
adalah ortho-disubituted benzene dengan absorbance peak yang diuji menggunakan FTIR
sebesar 771,53 atau 779 24 cm-1. Polimerisasi paling ed ikit terjadi pada suhu 150 °C.
Kata Kunci : Kemiri Sunan, Saponifikasi, Siklisasi, FTIR, Uji Wijs, Kompleksasi Urea
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31278 | DIG - FTI | Skripsi | TK ELS s/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain