Computer File
Studi awal sintesis asam format dari biomassa
Hidrogen merupakan salah satu unsur kimia yang sangat berperan penting
dalam kehidupan manusia. Dalam dunia industri, sebagian besar hidrogen digunakan
sebagai oksidator dalam reaksi hidrogenasi, yaitu dalam proses desulfurisasi minyak
bumi dan proses - proses lainnya. Beberapa tahun belakangan ini, hidrogen pun
diajukan sebagai salah satu alternatif sumber energi yang terbaharukan dan ramah
lingkungan. Meskipun penggunaannya yang sangat luas pada berbagai bidang, wujud
gasnya dalam kondisi ruang dan densitasnya yang rendah membuat hidrogen tidak
dapat disimpan secara efektif Di tengah permasalahan ini, timbul suatu konsep
senyawa pembawa hidrogen yang berwujud cair dalam kondisi ruang, dan dapat
didekomposisi menjadi hidrogen dengan mudah. Salah satu dari senyawa pembawa
hidrogen ini adalah asam format. Oleh karena itu, untuk dapat menggunakan asam
format sebagai senyawa pembawa hidrogn dengan optimal, diperlukan sebuah
metode sintesis asam format yang ekonomis dan bersumber dari bahan baku yang
dapat diperbaharui, salah satunya adalah sorbitol yang berasal dari biomassa.
Pada penelitian ini, asam format disintesis dengan substrat sorbitol melalui
proses oksidasi. Penelitian ini dimulai dengan mensintesis katalis HsPV 2Mo1004o
yang akan digunakan dalam percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Kemudian
dilakukan percobaan pendahuluan, yakni dengan memvariasikan waktu reaksi
oksidasi sorbitol sehingga didapat waktu reaksi yang optimum. Setelah waktu reaksi
optimum didapatkan, dilakukan percobaan utama dengan memvariasikan tekanan,
suhu, dan konsentrasi katalis dalam reaksi oksidasi sorbitol, dengan menggunakan
waktu reaksi optimum yang telah didapat dari percobaan pendahuluan. Semua hasil
oksidasi sorbitol dalam berbagai variasi kemudian dianalisa dengan High
Performance Liquid Chromatography (HPLC) untuk mengetahui konversi sorbitol
dan yield as am format.
Dari analisa produk run pendahuluan dengan menggunakan HPLC, didapat
waktu reaksi yang tepat untuk reaksi utama sebesar 30 menit. Pada run utama,
Perolehan maksimum didapat pada run 17 (25 bar, 140°C, 0,06% ), yaitu sebesar
75,4%. Temperatur berpengaruh terhadap konversi dari sorbitol dan perolehan dari
asam format. Dari basil yang didapat, didapat kesimpulan bahwa temperatur yang
optimum adalah 140°C. Kedua variasi tekanan (15 dan 25 bar) kurang berpengaruh
terhadap konversi sorbitol dan perolehan asam format yang didapat. Oleh karena itu,
disimpulkan bahwa tekanan 15 bar lebih baik jika dibandingkan dengan 25 bar.
Variasi konsentrasi katalis kurang berpengaruh terhadap run dengan subu operasi
sebesar 120°C, namun berpengaruh terhadap run dengan suhu operasi 140 dan 160°C.
Sehingga, disimpulkan bahwa konsentrasi katalis 0,06% lebib baik dibandingkan
0,03%. Secara keseluruhan, variasi yang dianggap paling optimum adalah pada
tekanan 15 bar, temperatur 140°C, dan konsentrasi katalis 0,06% yang menghasilkan
konversi 97,3 5% dan peroleban as am format sebesar 7 5,1 %.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31279 | DIG - FTI | Skripsi | TK KRI s/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain