Computer File
Studi awal konversi karbohidrat menjadi biohidrokarbon dengan asam oksalat sebagai reduktor alternatif
Energi merupakan kebutuhan utama setiap umat manusia. Sumber energi yang
digunakan selama ini didominasi bersumber minyak bumi. Minyak bumi merupakan
sumber daya energi yang tidak terbaharukan dan akan menjadi barang yang langka.
Dengan demikian, para ahli mencari sumber bahan bakar altematif untuk memproduksi
hidrokarbon salah satunya adalah karbohidrat yang keberadaannya sangat melimpah di
alam. Telah ada berbagai macam proses kimia pengolahan karbohidrat menjadi
hidrokarbon terbaharukan namun proses-proses tersebut tidak bernilai ekonomis dan tidak
sebanding dengan basil yang diperoleh. Salah satu alternatif proses yaitu menghidrogenasi
karbohidrat menjadi polihidrik alkohol (seperti sorbitol) yang akan diproses lebih lanjut
menjadi senyawa hidrokarbon. Senyawa sorbitol akan direduksi oleh reagen asam iodida
kemudian ditambahkan larutan kalium hidroksida dalam suasana basa. Dalam proses
alternatif ini, penggunaan reagen asam iodida bemilai cukup mahal sehingga perlu
dilakukan regenerasi dari basil reaksi samping (berupa larutan iodine) menggunakan suatu
reduktan. Penggunaan senyawa reduktor yang tepat dan berharga murah dapat
mengekonomiskan seluruh rangkaian proses yang dilakukan. Salah satu alternatif yaitu
dengan menggunakan reduktor asam oksalat dalam meregenerasi asam iodida dari iodine
yang terbentuk.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari potensi penggunaan senyawa reduktor
pengganti pada proses konversi karbohidrat menjadi biohidrokarbon. Manfaat penelitian
ditujukan untuk mengekonomiskan proses sintesis hidrokarbon pada siklus reaksi yang
berlangsung. Senyawa reduktor yang digunakan berupa reduktor kuat berjenis asam
oksalat. Proses penambahan senyawa reduktor asam oksalat dilakukan setelah senyawa
iodine terbentuk dari proses reaksi sorbitol dengan reagen asam iodida dengan temperatur
110 - l20°C selama 2 jam dalam kondisi refluks inert. Kondisi proses percobaan
penambahan asam oksalat dilakukan secara refluks dengan memvariasikan temperatur
operasi dan ratio perbandingan penambahan asam oksalat terhadap umpan sorbitol. Variasi
percobaan temperatur dilakukan dalam kondisi operasi 30°C, 50°C , dan 80°C serta variasi
asam oksalat dengan kadar iodine yang terbentuk sebesar 1:1 dan 1:2. Setiap variasi
dilakukan dalam waktu satu jam dengan reaktor refluks berpengaduk. Hasil refluks setiap
variasi dianalisis menggunakan uji kuantitatif metode iodometri sebelum dan sesudah
penambahan asam oksalat.
hasil percobaan menunjukkan asam oksalat dapat digunakan sebagai reduktor
alternatif dalam meregenerasi asam iodida dari iodine yang terbentuk. Proses regenerasi
asam iodida dipengaruhi oleh rasio asam oksalat dan temperatur operasi pada proses
regenerasi. Reduktor asam oksalat dengan rasio 1 :2 mampu meregenerasi dengan
persentase terbaik sebesar 18,6 % dan persentase volume larutan asam iodida sebesar
35,17%. Larutan basil regenerasi belum mampu digunakan kembali secara langsung terkait
hasil uji kuantitatif iodometri yang bemilai tidak berbeda jauh antara sebelum dan sesudah
reaksi sintesis iodoheksana dengan asam iodida basil regenerasi.
Kata kunci: bahan bakar alternatif, sorbitol, iodine, asam oksalat, dan iodometri
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31281 | DIG - FTI | Skripsi | TK RIF s/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain