Computer File
Cambodian-Thai maritime border dispute : case of the overlapping claims area in the gulf of Thailand
Permasalahan batas laut antara Kamboja dan Thailand dalam kasus klaim tumpang
tinding di Teluk Thailand telah berlangsung lama. Permasalahan batas laut ini
dimulai sejak Kamboja dan Thailand keduanya mengklaim area Continental Shelf di
Teluk Thailand pada tahun 1973. Perselisihan ini masih berlangsung hingga saat ini
dikarenakan kedua negara memiliki interpretasi yang berbeda tentang perjanjian
French-Siam tahun 1907 dan protokol UNCLOS yang mengatur konsep baru tentang
Coastal State untuk menetapkan batas lautnya. Di lain pihak, telah ditemukan
sumber daya alam dalam jumlah yang besar di area yang diperselisihkan sehingga
masalah ini melahirkan dua sisi pedang. Penemuan sumber daya alam ini dapat
meningkatkan ketegangan atau menjadi motivasi bagi kedua negara untuk mencari
solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah dan menghindari konflik.
Tujuan penelitian untuk menjelaskan secara komprehensif upaya diplomasi antara
Kamboja dan Thailand dalam menyelesaikan permasalahan batas laut, dengan batas
waktu penelitian yaitu dari tahun 1994-2015. Kamboja dan Thailand telah
mengadakan pembicaraan dan pertemuan bilateral terkait masalah ini. Penelitian ini
juga menjelaskan keberhasilan dan tantangan yang dihadapi kedua pihak. Penelitian
ini juga menunjukkan beberapa permasalahan batas laut di kawasan Asia Tenggara
untuk mengambil pelajaran dari masalah-masalah tersebut. Diplomasi bilateral dan
diplomasi preventif merupakan teori utama dalam menganalisa dan menjawab
pertanyaan penelitian dan didukung oleh metode penelitian kualitatif untuk
memperkuat penelitian ini.
Upaya diplomasi antara Kamboja dan Thailand telah membantu menjaga keamanan
dalam penyelesaian batas laut antara kedua negara dan menghindari konflik. Lebih
lanjut, di pertengahan tahun 2015, penyelesaian masalah batas laut berada dalam
proses menuju hasil yang baik. Akan tetapi, kedua pihak harus berkomitmen untuk
menyelesaikan perselisihan dengan niat yang baik. Kedua pihak juga harus
mempertimbangkan untuk menggunakan diplomasi multi jalur dengan memberikan
kesempatan kepada masyarakat seperti para akademisi yang ahli dalam bidang
Hukum Laut atau teknologi untuk berpartisipasi dalam forum atau konferensi terkait
masalah ini.
Kata Kunci: Kamboja, Thailand, Permasalahan Batas Laut, Diplomasi, Preventif,
Diplomasi Bilateral.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1650 | T/DIG - PMIS | Tesis | TES-PMIS SIN c/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain