Computer File
Politik luar negeri Republik Indonesia di Tanzania : menuju simbolisme yang rasional
Politik luar negeri Indonesia di Tanzania pada masa pemerintahan Presiden Yudhoyono telah bergerak dari isu dekolonialisasi menjadi isu solidaritas Selatan-Selatan supaya dapat diterima di Tanzania. Penelitian ini mendeskripsikan secara kualitatif bagaimana Indonesia memanfaatkan pergerakan isu tersebut untuk mencapai kepentingan nasionalnya di Tanzania. Untuk itulah, kerangka pemikiran ‘simbolisme rasional’ digunakan untuk menempatkan kedua isu tersebut sebagai simbol dalam politik luar negeri Indonesia di Tanzania, yang kemudian diimplementasikan melalui instrumen diplomasi bilateral, khususnya diplomasi bantuan luar negeri dan diplomasi ekonomi. Isu dekolonialisasi telah menjadi kepentingan nasional dalam menjalin hubungan dengan negara-negara berkembang, sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Akan tetapi, perubahan situasi dan kondisi dunia yang disebabkan oleh globalisasi dan liberalisasi perdagangan, membuat isu dekolonialisasi yang digunakan di Tanzania menjadi kurang relevan. Pemerintahan Indonesia di bawah Presiden Yudhoyono kemudian menggeser isu dekolonialisasi menjadi isu solidaritas Selatan-Selatan, untuk memenuhi kepentingan pembangunan citra positif Indonesia yang dicapai dengan pemberian bantuan peningkatan kapasitas pertanian, serta memenuhi kepentingan peningkatan perdagangan dan investasi yang dicapai dengan upaya diplomasi ekonomi. Pada akhirnya, penelitian ini disimpulkan dengan menentukan apakah hubungan kedua negara telah bergerak melampaui lingkup simbolisme, menuju hubungan kerjasama yang rasional.
Kata Kunci: diplomasi, simbolisme, soft power, kerja sama Selatan-Selatan, politik luar negeri.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1655 | T/DIG - PMIS | Tesis | TES-PMIS WIR p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain