Text
Spiritualitas ketaatan Bunda Maria sebagai model penghayatan imamat yang berbuah
Imamat merupakan sebuah panggilan sekaligus anugerah yang diterima oleh seseorang dari Allah.
Oleh karena itu, seorang imam dituntut untuk selalu memelihara dan menumbuhkembangkan
anugerah itu di dalam pelayanannya sebagai nabi, imam, dan raja. Namun, pesona kemodernan
dengan berbagai perkembangan yang dihasilkannya, menjadi tantangan tersendiri bagi seorang
imam dalam menghayati dan menjalankan komitmennya untuk selalu setia
menumbuhkembangkan panggilan dan anugerah yang Allah berikan. Untuk itu, seorang imam
membutuhkan model yang tepat untuk diteladani. Menurut penulis, kesetiaan Bunda Maria
menjadi model yang tepat bagi seorang imam dalam menghidupi panggilannya. Imam seyogyanya
mengambil inspirasi dari spiritualitas ketaatan Bunda Maria. Bunda Maria terbuka terhadap
kehendak Allah, yaitu dengan membiarkan Allah hidup di dalam dirinya. Dengan demikian, ia pun
hidup bagi Allah semata dengan selalu mengusahakan terwujudnya Kerajaan Allah di dalam
dirinya dan di dalam dunia. Maria memberi hidupnya bagi Allah dan bagi yang lain serta
senantiasa setia pada komitmennya menjadi hamba Allah. Spiritualitas ketaatan Bunda Maria yang
dihayati oleh seorang imam, pada akhirnya dapat menjadikan imamat yang diperoleh berbuah
secara berlimpah. Spiritualitas ketaatan Bunda Maria seyogianya diterapkan dalam proses formatio
di seminari-seminari, khususnya di Seminari Tinggi St. Petrus-Paulus, Keuskupan Bogor supaya
menghasilkan buah melimpah dalam pelayanan sebagai nabi, imam, dan raja.
Kata Kunci: Imamat, Hambatan, Spiritualitas Ketaatan Bunda Maria, Formatio
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1664 | T/DIG - PMIT | Tesis | TES-PMIT CAH s/15 | Perp Filsafat | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain