Computer File
Analisis gedung beton bertulang lima lantai dengan bukaan yang bervariasi pada setiap lantai
Salah satu penyebab global warming yang menjadi isu lingkungan hidup akhir-akhir ini adalah proyek konstruksi, sehingga dibutuhkan konsep konstruksi yang ramah lingkungan. Berdasarkan Green Building Council Indonesia, salah satu syarat suatu bangunan dengan konsep green bUilding adalah efisiensi penggunaan energi, misalnya untuk pencahayaan dan pengaturan suhu ruangan. Sehingga dibutuhkan adanya variasi bukaan untuk sirkulasi udara serta pencahayaan alami yang mampu meminimalisasi konsumsi energi tersebut, serta efisiensi material dengan menggunakan material daur ulang dan material yang ramah lingkungan. Pada skripsi ini akan dianalisis dan dibandingkan perilaku Gedung 5 lantai tanpa variasi bukaan dan tanpa material daur ulang (Model 1), dengan Gedung 5 lantai dengan material daur ulang di lantai teratas(Model 2), Gedung 5 lantai dengan variasi bukaan(Model 3), dan Gedung 5 lantai dengan variasi bukaan serta material daur ulang(Model 4). Analisis pada studi ini menggunakan metode analisis dinamik elastis linier berupa analisis respons spektrum. Dari analisis yang dilakukan dengan program ETABS, didapatkan bahwa variasi bukaan pada model 3 dan 4 menghasilkan ketidakberaturan struktur secara horizontal akibat dikontinuitas diafragma. Periode getar Model 2 dibandingkan dengan Model 1 terjadi peningkatan sebesar 0,34%, sedangkan pada Model 3 dan 4 terjadi penurunan periode getar sebesar masing-masing 9,41% dan 9,08% bila dibandingkan dengan Model 1. Sehingga penggunaan material daur ulang untuk seluruh elemen struktur di lantai teratas gedung, dan material beton normal di lantai lainnya menyebabkan peningkatan periode getar gedung. Sedangkan adanya ketidakberaturan akibat besar bukaan yang bervariasi menyebabkan penurunan periode getar gedung. Terjadi penurunan gaya geser dasar gedung akibat penggunaan material daur ulang dan variasi bukaan pada setiap lantai, namun penurunan akibat penggunaan material daur ulang untuk seluruh elemen struktur di lantai teratas gedung, dan material beton normal di lantai lainnya tidak terlalu signifikan, bila dibandingkan dengan akibat adanya ketidakberaturan akibat besar bukaan yang bervariasi. Penggunaan material daur ulang akan menambah peralihan lateral, dan adanya bukaan yang bervariasi dapat menyebabkan penurunan peralihan lateral.Pemakaian beton daur ulang tidak terlalu berpengaruh pada perubahan story shear gedung, karena penambahan gaya geser dasar paling besar sebesar 0,671% bila dibandingkan dengan model tanpa beton daur ulang. Sedangkan adanya bukaan yang bervariasi pada bangunan menyebabkan perubahan gaya geser dasar berupa penurunan sebesar 22,188% bila dibandingkan dengan model tanpa bukaan yang bervariasi.
Kata Kunci: Variasi bukaan, material beton daur ulang, analisis
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31736 | DIG - FTS | Skripsi | STR STE a/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain