Computer File
Perbandingan deformasi horisontal dinding diafragma antara inklinometer dengan output program rido dan plaxis pada Proyek Galian Taipei National Enterprise Center (TNEC), Taiwan
Dinding diafragma adalah dinding penahan tanah yang umum digunakan pada galian dalam dengan dimensi yang fleksibel. Maka dari itu, diperlukan pemilihan pemodelan yang tepat dengan menggunakan program untuk mengetahui deformasi horisontal yang akan terjadi pada dinding diafragma. Proyek Taipei National Enterprise Center (TNEC) dengan dimensi lebar 43 m, panjang 106 m dan kedalaman galian 19.7 m, diambil sebagai studi kasus dengan data parameter tanah didapat dari studi literatur dan uji korelasi. Analisis menggunakan program Plaxis 8.2 dan RIDO pada kondisi jangka pendek atau undrained. Pada pemodelan Plaxis yang menggunakan model plane strain dengan teori kegagalan Mohr-Coulomb yang umum digunakan, dibagi menjadi dua analisis yaitu, analisis tegangan efektif dan total. Parameter yang membedakan adalah nilai modulus elastisitas tanah. Analisis tegangan efektif menggunakan modulus elastisitas unloading dan reloading (E"r), sedangkan analisis tegangan total menggunakan modulus elastisitas undrained (Eu). Pada program RIDO sebagai program metode elemen hingga satu dimensi, menggunakan teori beam on elastic foundation berbasis metode analisis tegangan efektif. Parameter modulus yang digunakan adalah koefisien reaksi tanah dasar (Kh) dan koefisien lateral tanah aktif dan pasif. Hasil deformasi horisontal ketiga pemodelan dibandingkan dengan hasil pengamatan instrumen inklinometer dengan tujuan untuk mendapatkan pemodelan yang paling mendekati kondisi aktual. Deformasi horisontal maksimum inklinometer pada tahap akhir sebesar 10.64 em. Deformasi horisontal yang dihasilkan program Plaxis dengan analisis tegangan total terlampau besar pada tahap awal, tetapi sarna dengan aktual pada tahap 6 dan 7, hasil momen maksimum sebesar -841.526 kNm dan 699.376 kNm. Sedangkan analisis tegangan efektifmemberikan hasil terlalu kecil dengan deformasi horisontal tahap akhir 9 cm, hasil momen maksimum sebesar -840.503 kNm dan 963.77 kNm. Dengan menggunakan parameter hasil uji laboratorium, hasil analisis program RIDO memberikan hasil yang memuaskan dengan deformasi horisontal pada tahap akhir sebesar 10.5 em sarna dengan deformasi aktual, hasil momen maksimum sebesar -1671.84 kNm dan 1131.11 kNm. Dapat ditarik kesimpulan, pemodelan menggunakan Plaxis analisis efektif dan RIDO paling memberikan hasil deformasi horisontal dinding diafragma yang menyerupai kondisi aktual.
Kata kunci : dinding diafragma, TNEC, deformasi horisontal, undrained, inklinometer, Plaxis, RIDO, tegangan total, tegangan efektif
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31866 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT STE p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain