Computer File
Upaya International Organization for Migration (IOM) dalam memenuhi hak pencari suaka dan pengungsi anak di Indonesia
Resolusi Majelis Umum PBB No. 1386 (XIV) mengenai Deklarasi Hak Anak menyebutkan bahwa anak harus menikmati perlindungan khusus, dan harus diberi kesempatan dan fasilitas oleh hukum dan sarana lainnya. Namun, beberapa media nasional maupun internasional melihat bahwa selama masa tunggu mereka di dalam rudenim atau pun akomodasi non–detensi, hak–hak anak–anak tidak dipenuhi sesuai dengan hukum yang berlaku. Hal ini ini memunculkan pertanyaan bagi peneliti terkait ‘bagaimana upaya IOM dalam memenuhi hak pencari suaka dan pengungsi anak di Indonesia?’
Teori yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah Teori Liberalisme Institusional oleh Robert Keohane dan Oran Young. Untuk menganalisis jawaban dari pertanyaan penelitian, peneliti menggunakan konsep Fungsi IGO oleh Karns dan Mingst, spesifik mengenai fungsi operasional IGO.
Dalam hal pemenuhan hak untuk akses kesehatan, IOM telah melakukan upaya prosedural, penataan fasilitas sanitasi, serta pengadaan klinik kesehatan. Hak untuk dapat tinggal dengan orang tua dipenuhi dengan upaya membantu pihak imigrasi dalam memindahkan pencari suaka dan pengungsi anak dari rudenim ke tempat penampungan pengungsi. Untuk hak atas pendidikan, IOM telah melakukan upaya penyediaan jasa pengajar untuk memberikan kelas informal seperti pelatihan bahasa atau ketrampilan. Dan terakhir, hak untuk memperoleh hiburan dipenuhi dengan melakukan upaya penyediaan ruangan serta lapangan bermain, kegiatan rekreasi, serta olahraga bersama di beberapa rudenim.
Kata Kunci: Hak anak, pencari suaka, pengungsi, Indonesia, IOM.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32183 | DIG - FISIP | Skripsi | HI CLA u/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain