Computer File
Pengaruh jenis pelarut dan rasio pelarut pada pembuatan natrium silikat dari sekam padi
Sekam padi merupakan salah satu limbah pertanian yang jumlah produksi nya meningkat dari tahun ke tahun. Sangat disayangkan apabila limbah yang sangat banyak jumlahnya ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Salah satu cara pemanfaatan limbah sekam padi yaitu dengan mengolahnya menjadi produk berupa natrium silikat. Natrium silikat memiliki manfaat yang beragam dalam dunia industri dan memiliki nilai komersial yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk memanfaatkan limbah sekam padi sebagai lahan baku pembuatan natrium silikat dan mengetahui karakteristik pelarut yang digunakan dalam proses pembuatan natrium silikat. Jenis pelarut yang baik dalam mereaksikan silikat akan diteliti untuk mendapatkan natrium silikat dengan jumlah yang paling banyak. metode yang akan digunakan dalam penelitian adalah pada tahap awal dipersiapkan bahan baku sekam padi menjadi abu sekam padi, dilanjutkan dengan proses melarutkan abu sekam padi dengan pelarut yang akan diteliti dalam penelitian, kemudian dilakukan teknik filtrasi untuk mendapatkan filtrat berupa natrium silikat. Filtrat yang dihasilkan ini kemudian dikeringkan untuk mendapatkan padatan silikat kering. Pada penelitian ini dilakukan uji karakteristik jenis pelarut dan ratio pelarutan dalam proses pembuatan natrium silikat. Penelitian dilakukan dengan variasi tiga jenis pelarut yaitu NaOH, Na2CO3, dan NaHCO3. Dari ketiga jenis pelarut tersebut didapatkan hasil yaitu NaOH merupakan pelarut yang menghasilkan kadar silika paling tinggi, sedangkan NaHCO3 menghasilkan kadar silika yang paling rendah. Hal ini dikarenakan sebagai pelarut, NaOH memiliki selektivitas dan kereaktifan yang lebih besar atau baik dibandingkan dengan jenis pelarut lainnya, namun NaOH bersifat korosif. Adapula variabel lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ratio pelarutan antara 1:8; 1:10, dan 1:12. Dari ketiga ratio pelarutan tersebut, ratio pelarutan 1:8 menghasilkan kadar silika yang relatif lebih banyak dibandingkan ratio pelarutan lainnya, tetapi %yield dengan variabel ratio pelarutan 1:8 relatif lebih kecil. Hal ini berkebalikan dengan hasil ratio pelarutan 1:12 yang memiliki kadar silika lebih sedikit namun memiliki %yield yang lebih besar.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32199 | DIG - FTI | Skripsi | TK WIJ p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain