Computer File
Analisis dampak merger terhadap kinerja keuangan PT. Bank OCBC NISP, Tbk.
Pada tahun 2010 hingga 2014, menurut Bank Dunia menyebutkan ada dua negara yaitu Cina dan Amerika Serikat yang cukup memengaruhi kondisi perekonomian global. Dikarenakan Cina yang sedang mengalami pelemahan dan Amerika Serikat yang sedang mulai bangkit dari krisis ekonominya. Kedua kondisi perekonomian negara tersebut memengaruhi negara-negara berkembang seperti Negara Indonesia. Sektor perbankan Indonesia merupakan salah satu sektor yang terkena dampak dari kondisi tersebut, salah satunya yaitu Bank OCBC NISP. Bank OCBC NISP merupakan bank tertua keempat di Indonesia di mana bank ini dalam menjalankan bisnis perbankannya menerapkan prinsip kehati-hatian untuk menghadapi perlambatan ekonomi. Dengan prinsip kehati-hatiannya, Bank OCBC NISP diharapkan memiliki kinerja keuangan yang baik. Sehingga pada akhirnya dengan kinerja keuangan yang baik tentu dapat bersaing dengan perbankan lainnya.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh Bank OCBC NISP untuk menghasilkan sebuah bank yang lebih kokoh dan berdaya saing tinggi di tengah-tengah persaingan perbankan yang kian kompetitif, yaitu dengan dilaksanakannya merger. Dalam setiap tindakan yang dilakukan baik oleh bank maupun perusahaan pasti diharapkan dapat menimbulkan suatu perubahan yang lebih baik bagi bank atau perusahaan tersebut, tidak terkecuali dengan merger. Bank OCBC NISP berharap dengan melaksanakan merger dapat memperluas ruang lingkup daerah operasi bank dan menekan biaya operasional.
Untuk mengetahui kinerja keuangan sebelum dan setelah merger, peneliti menggunakan analisis common-size terhadap laporan laba/ rugi dan neraca serta analisis rasio keuangan. Sedangkan, analisis trend terhadap rasio keuangan dan analisis arus kas digunakan untuk melihat dampak merger terhadap kinerja keuangan bank. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, berusaha mengumpulkan data-data sesuai dengan kenyataan sebenarnya, menyajikan, dan menganalisis untuk memberikan suatu gambaran yang cukup jelas mengenai keadaan yang sedang dialami oleh objek yang diteliti sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan.
Hasil analisis common-size terhadap laporan laba/ rugi dapat disimpulkan bahwa laba bersih yang dimiliki Bank OCBC NISP meningkat lebih baik setelah merger. Pada neraca setelah merger menunjukkan tingkat aktiva produktif, aktiva non produktif, total liabilitas, dan total ekuitas cukup tinggi. Selain itu, analisis rasio keuangan yang meliputi CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR menunjukkan bahwa sebagian besarnya memburuk meskipun telah dilaksanakan merger, kecuali NPL, BOPO, dan LDR yang membaik. Dan, dari analisis arus kas pada Bank OCBC NISP menggambarkan bahwa sebelum dilaksanakannya merger mendapat perolehan dana cukup besar dari simpanan nasabah. Sedangkan, setelah merger mulai tahun 2011 sampai 2015 terjadinya ketidakstabilan dalam melakukan peningkatan perolehan dana dari simpanan nasabah dan dalam melakukan peningkatan investasi melalui pinjaman yang diberikan (kredit yang disalurkan). Maka dari itu, bank disarankan lebih menyeimbangkan antara pinjaman yang diberikan dengan manfaat yang diperoleh dari pemberian pinjaman tersebut agar dapat mengoptimalkan struktur modalnya. Kemudian, bank sebaiknya meningkatkan kepercayaan para nasabahnya dengan cara menjaga likuiditas bank dengan tidak hanya fokus pada pemberian kredit saja, tujuannya agar dapat meningkatkan sumber dana yang diperlukan oleh bank. Dan, bank seharusnya lebih mendanai kegiatan operasionalnya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan sehingga dapat mengurangi beban bunga dan memaksimalkan laba yang diperoleh.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32286 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ THI a/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain