Computer File
Studi analisis perkuatan struktur jembatan rangka baja Australia dengan metode prategang eksternal
Jembatan merupakan salah satu aspek penting dalam prasarana jalur transportasi darat untuk memudahkan perpindahan jasa dan barang. Di Indonesia, salah satu jembatan yang digunakan adalah jembatan rangka baja Australia. Hasil evaluasi pada salah satu struktur jembatan rangka baja Australia dengan bentang 50 meter sesuai peraturan RSNI2 1725-201X “Pembebanan untuk Jembatan” dan RSNI 2833-201X “Perancangan Jembatan terhadap Beban Gempa” menunjukkan beberapa elemen gelagar melintang (cross girder) dan elemen batang tepi atas (top chord) mengalami rasio kapasitas penampang berlebih antara 0,981-1,559. Lendutan yang terjadi akibat beban hidup sebesar 66 mm juga melebihi lendutan ijin sebesar 62,5 mm. Perkuatan struktur jembatan dengan prategang eksternal dengan 7 buah strand pada masing-masing sisi jembatan menghasilkan reduksi lendutan sebesar 13,63% menjadi 57 mm. Kapasitas penampang yang tidak signifikan meningkat sebesar 12,454% pada metode tersebut membutuhkan perkuatan dengan metode lain. Perkuatan dengan metode penebalan pelat baja pada beberapa elemen gelagar melintang dan batang tepi atas pada flens maupun flens dan web dengan variasi ketebalan 5 mm, 10 mm, dan 12 mm menghasilkan reduksi rasio kapasitas penampang sebesar 20%-43% pada gelagar melintang (cross girder) dan sebesar 13%-25% pada batang tepi atas (top chord) sehingga elemen-elemen tersebut tidak mengalami tegangan berlebih.
Kata kunci : Jembatan Rangka Baja Australia, Kapasitas Penampang, Lendutan, Perkuatan, Prategang Eksternal, Penebalan Pelat Baja
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32406 | DIG - FTS | Skripsi | STR WIG s/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain