Computer File
Analisa pengendalian kualitas untuk meminimalkan produk cacat di PT Pinang Jaya
Kebutuhan manusia akan pakaian adalah salah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia. Tapi dengan perkembangan zaman kini pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh tetapi sebagai bagian dari aktualisasi diri. Dengan beralihnya fungsi pakaian, industri tekstil di Indonesia juga berkembang pesat. Namun dengan beralihnya fungsi pakaian bukan berarti kualitas kain yang digunakan menjadi tidak penting.
PT Pinang Jaya adalah produsen kain yang berdomisili di Bandung. Pada periode Agustus 2014 – Juni 2015, PT Pinang Jaya mengalami kerugian sebesar Rp 282,492,600 akibat produk cacat yang dihasilkan. Sebagai produsen kain, PT Pinang Jaya harus melakukan tindakan pencegahan kecacatan dan pengendalian kualitas karena dalam periode penelitian, tingkat produk cacat yang dihasilkan selalu melebihi batas tingkat kecacatan yang diperbolehkan oleh perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah applied research karena kegunaannya untuk mendapatkan solusi sehubungan dengan penyebab kecacatan, sedangkan metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif karena dapat menggambarkan penyebab kecacatan dengan menggunakan fishbone diagram dari data yang telah diolah.
Dari hasil wawancara ditemukan 4 jenis kecacatan yang terjadi di PT Pinang Jaya yaitu sebagai berikut: kain berlubang, kain bergaris, gramasi yang tidak sesuai dan kain yang kotor. Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa supervisor dan operator senior memiliki perbedaan pandangan tentang penyebab utama dari setiap jenis kecacatannya. Untuk memverifikasi faktor penyebab kecacatan, kuesioner yang dilandasi oleh cause-and-effect diagram disebarkan kepada operator pabrik sebagai pihak yang terjun langsung di dalam proses produksi. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa operator memiliki pandangan yang berbeda dari supervisor.
Oleh karena itu ditarik kesimpulan bahwa tindakan pencegahan dan pengendalian kualitas yang dilakukan oleh supervisor pabrik tidak tepat sasaran karena adanya perbedaan pendapat tentang penyebab utama kecacatan. Oleh karena itu sebaiknya supervisor dan operator berdiskusi untuk merencanakan tindakan pencegahan, tindakan perbaikan, dan pengendalian kualitas sesuai dengan penyebab masalah.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32534 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ NAT a/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain