Computer File
Evaluasi sistem insentif bagi toko kain X di Kota Bandung
Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam lagi bagaimana sistem insentif toko kain
X diterapkan, mencari tahu apakah sistem toko kain X telah mendorong karyawan untuk
berkinerja lebih, mencari tahu apakah sistem insentif toko kain X telah menyebabkan
persaingan yang tidak sehat antar karyawan. Melalui penelitian ini, diharapkan peneliti
memahami sistem insentif yang ideal untuk toko kain X yaitu sistem insentif yang mendorong
karyawan berkinerja lebih tanpa menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar karyawan.
Penelitian ini menggunakan alat analisis dan evaluasi yang dimiliki oleh Armstrong dan Murlis
untuk mengevaluasi sistem insentif toko kain X. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
yang datanya diperoleh bukan melalui kuesioner, namun melalui wawancara secara mendalam
terhadap para peserta wawancara. Sampel penelitian yaitu pemilik perusahaan, manajer, dan
karyawan armada penjualan.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, diketahui sistem insentif toko kain X yang berlaku
kurang berjalan dengan baik secara keseluruhan. Toko kain X memang merupakan toko kain
yang kecil sehingga belum memiliki falsafah-falsafah yang mendasar. Karena itu, sistem
insentif toko kain X dibuat tidak berdasarkan falsafah dan prinsip-prinsip dasar perusahaan.
Sistem insentif toko kain X merupakan sistem insentif yang hanya dinilai berdasarkan hasil,
sehingga karyawan akan melakukan segala cara untuk hasil yang baik sehingga menimbulkan
persaingan yang tidak sehat bagi seluruh karyawan. Sistem insentif yang ada merupakan bagian
dari keseluruhan sistem imbalan toko kain X yang masih belum tertulis sehingga menimbulkan
komunikasi antar atasan dan bawahan yang buruk dan mengarah pada mispersepsi dan salah
perhitungan. Sistem insentif toko kain X memang memotivasi karyawan untuk berkinerja lebih
baik dan lebih giat. Banyak karyawan yang merasa senang dengan adanya insentif, karena
membuat karyawan memiliki sesuatu yang harus diperjuangkan. Sistem insentif toko kain X
membuat banyak karyawan memperjuangkan segalanya untuk mengejar insentif dengan
memakai cara-cara yang kurang adil juga bagi karyawan yang lain sehingga menimbulkan
persaingan yang tidak sehat di dalam perusahaan. Banyak karyawan merasa terganggu dengan
adanya persaingan yang tidak sehat antar mereka. Pemilik toko tidak tertutup dan menghendaki
perubahan pada sistem insentif toko kain X, namun pemilik tidak mengerti sistem insentif
seperti apa yang dapat membuat karyawan tetap semangat dan termotivasi dalam bekerja serta
tidak menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar karyawan.
Peneliti dengan kerendahan hati dapat menyarankan kepada perusahaan berbagai hal yang
dapat berguna bagi keberlangsungan perusahaan toko kain X. Toko kain X perlu membuat
falsafah dasar dan strategi yang jelas, karena hal tersebut sangat penting untuk pengembangan
perusahaan. Bagi pengembangan kebijakan dan sistem, perusahaan perlu melibatkan karyawan
dalam perumusannya. Toko kain X perlu membuat kebijakan-kebijakan imbalan secara jelas
dan tertulis. Sebelum membuat itu perlu ada sistem penilaian karyawan atau penilaian kinerja
yang tidak berdasarkan hasil saja, namun perlu berdasarkan perilaku juga. Sistem penilaian
karyawan tersebut membutuhkan standar untuk masing-masing aspek tersebut. Toko kain X
belum memiliki standar aspek perilaku bagi karyawannya. Standar aspek perilaku ini perlu
dibuat dengan mempertimbangkan falsafah mendasar perusahaan ini. Aspek perilaku karyawan
yang diinginkan perusahaan dapat dicapai melalui sistem pelatihan dan pengembangan
karyawan yang perlu dibuat oleh toko kain X. Setelah toko kain X memiliki sistem penilaian
karyawan atau penilaian kinerja yang jelas, maka toko kain X dapat membuat kebijakan-kebijakan
imbalan tertulis dengan mempertimbangkan sistem penilaian kinerja. Saat ini sistem
insentif yang ada berdasarkan kinerja individu karyawan. Perusahaan perlu meningkatkan
budaya kerja sama antar karyawan dengan cara memberikan insentif kerja sama di atas insentif
pribadi. Melalui itu, karyawan memiliki tantangan yang berbeda yaitu mereka harus berusaha
bekerja sama mencapai target bersama untuk mendapatkan insentif kerja sama yang lebih besar
dari pada insentif pribadi. Perubahan ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit, maka dari itu
budaya kerja sama dapat ditingkatkan melalui kumpul bersama atau pengarahan yang sering
dilakukan bersama oleh pemilik toko dan semua karyawan termasuk manajer.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32570 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ ARY e/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain