Computer File
Analisis ekspansi terhadap kinerja keuangan PT Graha Layar Prima Tbk tahun 2012-2015
PT Graha Layar Prima Tbk adalah perusahaan nomor dua dalam jumlah bioskop dan layar
di industri bioskop Indonesia. Fenomena yang muncul adalah pada tahun 2013 dan tahun
2014, PT Graha Layar Prima Tbk mengalami kerugian sebesar 12,2 milyar dan 31,7 milyar.
Pada tahun 2015, PT Graha Layar Prima Tbk lagi-lagi mengalami kerugian sebesar 36
milyar. Dalam keadaan rugi, pada tahun 2014 PT Graha Layar Prima Tbk memutuskan
untuk menggunakan uang hasil IPO (Initial Public Offering) untuk melakukan ekspansi
usaha. Selain itu pada tahun 2015 perusahaan juga meminjam uang dari bank sebesar Rp
110.000.000.000 untuk kebutuhan ekspansi. Jika rencana ekspansi ini tidak berhasil maka
PT Graha Layar Prima Tbk akan terbebani dengan utang. Berdasarkan hal di atas, penulis
memutuskan untuk menganalisis ekspansi terhadap kinerja keuangan PT Graha Layar
Prima Tbk tahun 2012-2015.
Ekspansi dibagi menjadi dua yaitu concentration yaitu fokus ke produk yang sudah
ada atau diversification alias merambah ke produk baru di industri yang baru. Analisis
ekspansi terhadap kinerja keuangan diteliti dengan menganalisis laporan keuangan pada
tahun 2012-2015. Kinerja keuangan dalam hal ini dibagi menjadi analisis common size laba
rugi, analisis common size neraca, analisis rasio keuangan, dan analisis arus kas.
Metode yang digunakan untuk studi deskriptif yaitu menggambarkan aspek-aspek
yang relevan dengan fenomena yang terjadi dari perspektif organisasi, atau seseorang, atau
lainnya. Melalui metode ini berusaha ditangkap secara jelas keadaan objek yang diteliti
kemudian dilakukan analisis terhadap objek tersebut. Data yang dipakai adalah data
sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Objek penelitian
di sini adalah PT Graha Layar Prima Tbk.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terlihat bahwa ekspansi
memengaruhi kinerja keuangan dalam artian negatif. Ekspansi membuat buruk kinerja
keuangan perusahaan. Penyebab buruknya ini karena ekspansi membutuhkan dana yang
didapatkan dari dana IPO dan dana hasil utang. Selain itu juga ekspansi memengaruhi kas
perusahaan karena terlihat dari arus kas bahwa kas terkuras karena ekspansi yang
dilakukan. Selain itu juga saat ekspansi selesai dilakukan, masalah belum selesai karena
biaya operasional menjadi naik. Sehingga penulis menyarankan untuk perusahaan
melakukan penghematan biaya operasional untuk membuat perusahaan tidak mengalami
kerugian.
Kata kunci: IPO, common size, ekspansi
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32572 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ JAK a/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain