Computer File
Peranan activity-based costing dalam perhitungan harga pokok produk untuk mengetahui profitabilitas produk pada CV "E"
Fenomena globalisasi, yang ditandai dengan keterbukaan dan meningkatnya arus informasi, telah meningkatkan kompetisi dalam dunia bisnis. Kondisi ini mengharuskan entitas bisnis untuk terus-menerus meningkatkan kualitas perusahaan untuk bisa bertahan dan sukses. Salah satu cara yang paling signifikan adalah dengan memiliki informasi yang berkualitas dalam pengambilan setiap keputusan dalam manajemen, khususnya yuang berkaitan dengan perhitungan harga pokok produk dan laba. Kemampuan perusahaan untuk bertahan di dalam pasar tercermin dari labanya. Metode sederhana dalam mengalokasikan biaya tidak langsung kepada produk dengan asumsi bahwa biaya tersebut meningkat seiring dengan pertumbuhan volume produksi, akan mendistorsi harga pokok produk dan pada akhirnya harga jual. Pada kenyataannya, biaya tidak langsung tidak bergerak seiring dengan pertambahan jumlah produksi. Di sinilah Activity-Based Costing System memainkan peran krusial, dengan menghubungkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan dengan biaya yang dikonsumsinya.
Berangkat dari pemikiran tersebut, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Peranan Activity-Based Costing System dalam Perhitungan Harga Pokok Produk untuk Mengetahui Profitabilitas setiap Produk pada CV E”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perhitungan harga pokok produk untuk mengetahui profitabilitas setiap produk di CV E, lalu menunjukkan bagaimana harga pokok produk bila dihitung dengan Activity-Based Costing System dan bagaimanapengaruhnya terhadap profitabilitas CV E.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode deskriptif analitis, yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai karakteristik dari variable-variabel objek penelitian, dengan cara mengklasifikasi, menganalisa, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV E memiliki system pembebanan biaya sederhana yang membebankan seluruh biaya tidak langsung kepada produk dengan dasar alokasi jumlah unit. System pembebanan biaya tersebut menghasilkan harga poko produk yang tidak akurat. Penerapan activity-based costing system menunjukkan produk yang diteliti mengalami overcosted dan undercosted. Overcosted terjadi dalam rentang 2- 28% dan undercosted terjadi pada 3% antara perhitungan harga pokok produk oleh CV E dan perhitungan activity-based costing system. Produk-produk yang mengalami overcosted tersebut menyebabkan penyajian laba yang terlalu kecil dalam rentang 12-47% dan produk yang mengalami undercosted menyebabkan penyajian laba yang terlalu besar yaitu sebesar 3%, apabila laba dihitung dari rata-rata harga jual produk CV E pada tahun 2015 dan perhitungan harga pokok produk dengan activity-based costing system.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32603 | DIG - FE | Skripsi | AKUN GIN p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain